Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai masuk zona hijau pada akhir pekan lalu. Pada pekan ini, terdapat harapan penguatan pasar saham Indonesia seiring proyeksi mengalirnya dana asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,34% atau 24,27 poin ke level 7.088,86 pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (10/1/2025). IHSG juga di zona hijau dalam dua pekan perdagangan terakhir atau naik 0,13% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai pasar saham Indonesia dalam sepekan ke depan akan menarik untuk dicermati di tengah tren penguatan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) hingga sentimen positif inflow asing.
IKK Indonesia pada Desember 2024 tercatat berada di level 127,7. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di level 125,9.
Menurut David, peningkatan ini mencerminkan optimisme yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap kondisi perekonomian, baik dari sisi kondisi saat ini maupun harapan ke depan. Data ini mengindikasikan bahwa konsumen merasa lebih percaya diri untuk melakukan pengeluaran, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun investasi, yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
"Kenaikan IKK juga menjadi sinyal positif bahwa program pemerintah dan stabilitas ekonomi berhasil menjaga kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang terus berlangsung," kata David dalam risetnya pada Minggu (12/1/2025).
Baca Juga
Selain itu, sentimen dalam negeri juga dipengaruhi oleh data cadangan devisa. Bank Indonesia mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia mencapai rekor tertinggi pada bulan Desember 2024, dengan jumlah yang sangat impresif sebesar US$155,7 miliar.
"Posisi cadangan devisa ini mencerminkan stabilitas sektor eksternal yang kuat, serta kemampuan Indonesia untuk memenuhi kewajiban luar negeri, mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, dan memperkuat kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional," ujar David.
Lalu, ada proyeksi inflow asing. Menurutnya, memang dalam beberapa pekan ke belakang, atau pada dua pekan awal 2025 penjualan investor asing melandai. Namun, apabila melihat data seasonality 10 tahun terakhir, IHSG cenderung bergerak positif di Januari.
Di sisi lain, dividen emiten bank jumbo biasanya akan dibagikan pada Maret yang saat ini memberikan yield menarik. Momentum tersebut mampu menarik investor asing untuk masuk kembali ke IHSG.
Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen FOMC Meeting ke depan. "Hasil dari pertemuan ini juga akan memengaruhi pergerakan pasar keuangan, nilai tukar dolar, dan strategi investasi di berbagai sektor ekonomi," ujar David.
Daftar Rekomendasi Saham Indo Premier Sekuritas pekan ini:
1. PT Indika Energy Tbk. (INDY)
Buy on breakout INDY. (Current price Rp1.740, entry Rp1.810, target price Rp1.975, stop loss Rp1.730, risk to reward ratio 1:2,1). Saat ini INDY terlihat bergerak di atas MA5 & MA20 dan dalam tiga hari terakhir INDY mengalami kenaikan volume perdagangan yang signifikan.
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI)
Buy BBNI (Current price Rp4.350, entry Rp4.380, target price Rp4.625, stop loss Rp4.250, risk to reward ratio 1:1,9). Saat ini bank jumo seperti BBNI memang bergerak sideways dekat sekali dengan area support. Namun, tebaran dividen akan memancing investor asing untuk masuk kembali ke IHSG.
Asing berpotensi masuk ke BBNI dan jika dilihat melalui indikator line MACD masih dalam area golden cross dan histogram bergerak positif.
3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
Buy PGAS (Current price Rp1.705, entry Rp1.710, target price Rp1.850, stop loss Rp1.645, risk to reward ratio 1:2,2). PGAS bergerak bullish. Setelah breakout dari resistance penting, PGAS terus naik di atas MA5-nya. Kenaikan PGAS ini juga didukung dengan high volume.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.