Bisnis.com, JAKARTA – Sektor saham properti bakal kedatangan calon emiten baru yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) yang bersiap melakukan pencatatan perdana saham alias initial public offering (IPO) pada perdagangan besok, Senin (13/1/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham properti dan real estat saat ini dihuni oleh 90 emiten. Secara kinerja, indeks membukukan koreksi sebesar 0,83% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) menuju level 750,58.
Beberapa emiten besar dalam indeks itu mencakup PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
Kehadiran Bangun Kosambi di lantai bursa berpotensi besar meramaikan persaingan industri properti Tanah Air, terutama pada segmen prapenjualan atau marketing sales dari masing-masing emiten.
Melansir prospektus perusahaan, Sabtu (12/1/2025), CBDK tercatat membukukan prapenjualan sebesar Rp1,17 triliun sampai dengan semester I/2024.
Perolehan itu ditopang oleh segmen kavling tanah komersial, yang berkontribusi sebesar Rp747,3 miliar, lalu segmen produk komersial menyumbang Rp242,07 miliar, serta prapenjualan rumah tapak atau residensial mencapai Rp184,92 miliar.
Baca Juga
“Untuk mengatasi persaingan usaha serta mempertahankan dan mengembangkan posisi tawar di pasar, perseroan dan entitas anak dituntut untuk konsisten menghasilkan konsep produk yang inovatif dan didukung oleh layanan penjualan yang prima,” tulis manajemen CBDK dalam prospektus.
Sementara itu, jika dikomparasikan dengan emiten properti lainnya sepanjang semester I/2024, capaian marketing sales CBDK cukup bersaing dengan SMRA dan lebih tinggi dari PWON. Namun, sebagai catatan, kinerja PWON cenderung didominasi oleh pendapatan berulang alias recurring income bukan prapenjualan.
Selama periode Januari–Juni 2024, SMRA membukukan marketing sales sebesar Rp1,72 triliun. Perolehan tersebut mengalami peningkatan sebesar 6,6% secara tahunan dan mencapai 34,4% dari target sebesar Rp5 triliun pada tahun lalu.
PWON sendiri menorehkan realisasi prapenjualan sebesar Rp771 miliar hingga semester I/2024, atau meningkat 28,5% secara tahunan (year on year/YoY).
Di sisi lain, emiten properti dengan raihan prapenjualan tertinggi sepanjang Januari–Juni 2024 dipegang oleh CTRA yang meraih Rp6,08 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 19,05% YoY dari periode sama tahun sebelumnya.
Peringkat berikutnya dihuni oleh BSDE dengan perolehan marketing sales senilai Rp4,84 triliun per semester I/2024 atau naik 1,1% secara tahunan.
Adapun, induk usaha CBDK, yakni PANI tercatat memperoleh prapenjualan sebesar Rp3,3 triliun. Capaian tersebut memosisikannya sebagai emiten ketiga dengan raihan prapenjualan terbesar hingga akhir Juni tahun lalu.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.