Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Sebut Ada 19 Perusahaan Antre dalam Pipeline IPO Awal Tahun

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 19 perusahaan lainnya yang masuk dalam antrean IPO, menyusul lima emiten anyar yang sudah go public awal tahun.
Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk. (HERO) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis (9/1/2025). Nyoman Ary Wahyudi
Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk. (HERO) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia hari ini, Kamis (9/1/2025). Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 19 perusahaan sudah masuk dalam antrean penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal tahun ini.

Berdasarkan data BEI per 10 Januari 2025, ada lima perusahaan yang sudah mencatatkan saham di Bursa dengan dana dihimpun Rp1,13 triliun. Kelima perusahaan itu antara lain RATU, PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX), PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC), serta HGII.

Sementara, masih ada perusahaan yang saat ini masuk ke dalam antrean IPO di dalam pipeline bursa.

"Hingga saat ini, terdapat 19 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," tulis Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pada Jumat (10/1/2025).

Dari 19 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO, sebanyak 17 perusahaan berskala besar atau memiliki aset di atas Rp250 miliar. Sementara, dua perusahaan lainnya berskala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.

Secara rinci, enam perusahaan dalam pipeline IPO berasal dari sektor consumer non cyclicals, tiga perusahaan dari sektor basic materials, tiga perusahaan dari sektor healthcare, tiga perusahaan sektor industrials dan ada dari sektor lainnya.

Lebih lanjut, BEI juga mencatat sebanyak lima emisi dari empat penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) telah diterbitkan pada awal tahun ini. Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp7 triliun. Ke depan, masih terdapat 13 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline Bursa.

Sementara itu, untuk rights issue sampai 10 Januari 2025 belum tercatat penerbitan. Adapun sebanyak delapan perusahaan tercatat masuk ke dalam pipeline rights issue BEI.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper