Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBCA, AMMN & GOTO Topang Penguatan IHSG Pagi Ini

IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025), ditopang penguatan saham BBCA, AMMN, hingga GOTO.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025), ditopang penguatan saham BBCA, AMMN, hingga GOTO.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.093,25. IHSG sempat bergerak di rentang 7.090-7.097 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 144 saham menguat, 93 saham melemah, dan 715 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.348 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan. Saham BBCA tercatat menguat 0,78% ke level Rp9.750.

Saham lain yang juga aktif diperdagangkan adalah PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) yang sahamnya naik 0,30% ke level Rp8.325, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang sahamnya naik 1,25% ke level Rp81 per saham pagi ini.

Saham-saham yang juga menguat pagi ini adalah saham ASII naik 1,46% ke level Rp4.880, BMRS naik 2% ke level Rp408, dan TLKM menguat 1,51% ke level Rp2.690 per saham.

Sebekumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG kembali berakhir flat di Rabu (8/1/2025). Pergerakan ini memperkuat indikasi fase konsolidasi IHSG dalam rentang 7.030-7.130 di sisa pekan ini.

Dia menjelaskan sentimen dari AS datang dari jadwal rilis data PHK di Amerika Serikat untuk bulan Desember 2024 yang diperkirakan meningkat menjadi 65.000 dari 57.000 di bulan November 2024.

Sektor otomotif mencatat jumlah PHK tertinggi dengan 11.000 kasus yang dipicu oleh kebijakan tarif impor, persaingan dari produsen kendaraan listrik Tiongkok, dan perubahan kebijakan subsidi pemerintah.

"Kondisi ini memperkuat pandangan potensi dampak negatif bagi ekonomi AS itu sendiri dari penerapan kebijakan inward looking yang terlalu agresif," ujarnya.

Dari domestik, pasar menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember 2024 yang diperkirakan tetap berada di atas 120.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper