Bisnis.com, JAKARTA — Dua calon emiten menjadwalkan periode penawaran umum dalam rangka IPO berakhir pada hari ini, Selasa (7/1/2025), yaitu PT Hero Global Investment Tbk. (HGII) dan PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRCC).
Penawaran umum dalam rangka initial public offering (IPO) dua perusahaan tersebut telah berlangsung sejak 3 Januari 2025. Saham perdana HGII dibanderol Rp200 per saham dan BRCC seharga Rp210 per saham.
Lewat prospektus final yang disampaikan perseroan, HGII menawarkan sebanyak 1.300.000.000 (1,3 miliar) saham biasa atas nama atau sebanyak 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp25 setiap saham. Dengan demikian, jumlah dana yang berhasil dihimpun dari penawaran ini sebanyak-banyaknya Rp260 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk setoran modal ke anak perusahaan. Sekitar 66,82% akan dialokasikan untuk PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), sebanyak 31,45% akan digunakan untuk injeksi modal ke PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan sisanya 1,73% akan digunakan sebagai modal kerja.
Selepas IPO rampung, Direktur Utama Hero Global Investment Robin Sunyoto menyampaikan HGII menargetkan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) terpasang sebanyak 100 megawatt (MW) pada 2031 mendatang.
“Kami mengambil langkah strategis dengan melakukan IPO agar HGII lebih fokus dalam pengembangan bisnis energi terbarukan yang seimbang secara berkelanjutan,” kata Robin lewat keterangan resmi, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga : BEI: Ada 22 Perusahaan Antre di Pipeline IPO |
---|
HGII memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas melalui PT Pelita Prima Energi Semesta (PPES) pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang dikelola PT Pasadena Biofuels Mandiri berlokasi di Provinsi Riau.
“IPO juga akan memperkuat komitmen kami dalam menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip good corporate governance dan operational excellence yang efektif dan efisien untuk profitabilitas berkelanjutan,” kata Robin.
Sementara itu, BRRC menawarkan sebanyak-banyaknya 291.500.000 (30,01%) saham dalam IPO. Dengan harga IPO pada level Rp210 per saham, Raja Roti Cemerlang diproyeksikan bakal memperoleh dana IPO sebesar Rp61,21 miliar.
Mengacu prospektusnya, seluruh dana yang diperoleh dari IPO Raja Roti Cemerlang, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan 100% untuk kebutuhan modal kerja perusahaan.
Modal kerja itu mencakup peningkatan stok bahan baku guna mendukung keberlanjutan produksi. Di samping itu, juga termasuk biaya operasional untuk tenaga kerja serta energi, seperti gas dan listrik. Langkah ini bertujuan mendukung pertumbuhan penjualan dan memperkuat posisi BRRC dalam industri makanan dan minuman.
"Modal kerja tersebut digunakan oleh perseroan untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk,” tulis manajemen BRRC dalam prospektus.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.