Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Sugito Walujo menyampaikan komitmennya untuk tetap menjabat sebagai Direktur Utama atau CEO perseroan hingga 2029. Lalu, bagaimana dengan target harga saham GOTO usai pengumuman tersebut?
Melansir Terminal Bloomberg, sejumlah analis tercatat memberikan target harga saham terbarunya untuk GOTO. Dari 33 analis, sebanyak 29 analis memberikan rekomendasi buy untuk GOTO, dengan sembilan analis memberikan rekomendasi hold untuk GOTO.
Rekomendasi terbaru diberikan oleh analis Bernstein, Venugopal Garre pada Senin (6/1/2025). Bernstein memberikan rating market perform atau hold untuk GOTO, dengan target harga Rp80 per saham.
Sekuritas lain yang juga memberikan rekomendasi hold untuk GOTO adalah JP Morgan. JP Morgan memberikan rekomendasi netral untuk saham GOTO, dengan target harga Rp75 per saham.
Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rating buy untuk saham GOTO, dengan target harga Rp90 per saham pada 6 Januari 2025. Demikian juga dengan CLSA yang memberikan rating accumulate atau buy, dengan target harga Rp100 per saham untuk GOTO.
Adapun salah satu target harga saham tertinggi untuk GOTO diberikan oleh Aletheia Capital, dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp114 per saham, serta Indo Premier Sekuritas dengan rekomendasi buy dan target harga Rp110 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, salah satu target harga saham terendah GOTO diberikan oleh HSBC, dengan rekomendasi hold dan target harga Rp68 per saham.
Adapun pengumuman komitmen Patrick Walujo sebagai Direktur Utama GOTO ini sejalan dengan kinerja GOTO yang tumbuh signifikan di bawah kepemimpinan Patrick selama setahun terakhir.
“Memimpin GoTo selama 18 bulan terakhir merupakan kehormatan yang luar biasa dan saya bangga untuk berkomitmen pada masa depan jangka panjang saya di perusahaan ini," kata Patrick, Senin (6/1/2025).
Sebagai Direktur Utama, Patrick akan fokus untuk mendorong GoTo menuju pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan. Menurut manajemen, dewan komisaris GOTO juga telah menyetujui paket retensi berbasis kinerja sebagai bagian dari kesepakatan kerja.
"Selama saya di sini, saya semakin yakin akan potensi luar biasa yang dimiliki oleh tim kami, visi kami, serta komitmen kami untuk mendorong transformasi digital di Indonesia," tuturnya.
Patrick melanjutkan sebagai perusahaan, GOTO berada dalam posisi yang unik untuk membentuk masa depan teknologi di Indonesia, memberdayakan bisnis, meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara.
"Seiring kami menyongsong tahun baru dan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan, saya yakin, bersama-sama, kami dapat mengukuhkan posisi kami sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya," ujarnya.
Sebagai informasi, pada kuartal III/2024, GTV inti Grup GOTO tercatat tumbuh 74% YoY menjadi Rp72,0 triliun, sementara pendapatan bruto juga tumbuh 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Kinerja ini didorong oleh peningkatan 21% YoY dalam Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (MTU) di seluruh ekosistem GOTO.
____________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.