Bisnis.com, JAKARTA — PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) saat ini masih dalam proses penawaran umum dalam rangka initial public offering (IPO). Emiten produsen tepung roti itu menilai prospek pasar saat ini menjanjikan bagi perusahaan, di tengah momentum program makan bergizi gratis.
Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono mengatakan pangsa pasar breadcrumbs atau tepung roti terbilang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data perusahaan, kebutuhan nasional atas tepung panir bisa mencapai Rp1 triliun pada 2024.
Peluang akan semakin besar, sebab ditambah adanya program pemerintah yakni makan bergizi gratis. “Program makan bergizi gratis pemerintah membuahkan optimisme kami dapat berkontribusi dalam program ini,” katanya dalam keterangan tertulis pada Minggu (5/1/2025).
Menurutnya, produk tepung roti atau tepung panir akan terdongkrak, sebab menjadi bahan baku untuk membuat layering atas produk-produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya, yang menjadi menu program makan bergizi gratis.
Program andalan Presiden RI Prabowo Subianto itu telah digelar pada hari ini, Senin (6/1/2025) secara serentak di 26 provinsi di Indonesia.
Seiring dengan peluang tersebut, BRRC saat ini sedang dalam proses IPO. BRRC menawarkan sebanyak-banyaknya 291.500.000 (30,01%) saham IPO, dengan masa penawaran umum saham berlangsung hingga 7 Januari 2025. Adapun, produsen tepung roti ini dijadwalkan secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Baca Juga
Raja Roti Cemerlang telah menetapkan harga IPO pada level Rp210 per saham. Dengan begitu, lewat IPO, Raja Roti Cemerlang diproyeksikan bakal memperoleh dana sebesar Rp61,21 miliar.
Bersamaan dengan IPO, BRRC juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 145.750.000 waran seri I. Waran diberikan secara cuma-cuma kepada investor yang memperoleh saham baru dan tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang waran memiliki hak untuk menebus 1 saham perseroan di Rp210. Alhasil, total pelaksanaan waran seri I bakal meraup dana maksimal Rp30,60 miliar.
Mengacu prospektusnya, seluruh dana yang diperoleh dari IPO BRRC, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan 100% untuk kebutuhan modal kerja perusahaan.
Modal kerja itu mencakup peningkatan stok bahan baku guna mendukung keberlanjutan produksi. Di samping itu, juga termasuk biaya operasional untuk tenaga kerja serta energi, seperti gas dan listrik. Langkah ini bertujuan mendukung pertumbuhan penjualan dan memperkuat posisi BRRC dalam industri makanan dan minuman.
"Modal kerja tersebut digunakan oleh perseroan untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk,” tulis manajemen BRRC dalam prospektus.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.