Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan rebound pada perdagangan awal tahun ini. Adapun, fokus pelaku pasar pada awal tahun ini mengarah ke rilis data inflasi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,62% atau 43,33 poin ke posisi 7.079,90 pada Senin (30/12/2024). Secara kumulatif, indeks komposit melemah 2,65% di sepanjang 2024.
Tim Analis Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal IHSG tertahan MA5 (7052) serta pada indikator teknikal modern terbentuk golden cross pada Stochastic RSI dan mulai terbentuk positive slope pada MACD.
"Dengan demikian, IHSG berpotensi menlanjutkan rebound uji resistance 7,150 pada Kamis (2/1/2025)," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Kamis (2/1/2025).
Adapun, dari data ekonomi, investor tengah menantikan rilis data inflasi bulan Desember 2025. Inflasi diperkirakan meningkat ke level 1.70% secara tahunan (YoY) pada Desember 2024, atau naik dari 1.55% YoY pada November 2024.
Selanjutnya, inflasi inti diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 2.30% YoY pada Desember 2024 dari 2.26% YoY pada November 2024. Kenaikan inflasi itu mencerminkan peningkatan harga pada barang dan jasa inti.
"Kondisi ini mengindikasikan daya beli masyarakat masih mengalami tekanan," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.
Untuk hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti JPFA, UNVR, AUTO, AALI, dan MYOR.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.092,43 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian menguat 0,3% menuju ke posisi 7.101,09 pada pukul 09.05 WIB. Pada pembukaan perdagangan, IHSG bergerak menanjak hingga sempat menyentuh level 7.128,82.
Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.380 triliun. Terdapat 257 saham menguat dan 173 saham melemah.