Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan IHSG Jadi Indeks Saham Paling Boncos di Asean pada 2024

IHSG melemah 2,65% sepanjang 2024 atau paling boncos di antara indeks saham lain di Asean.
Annisa Kurniasari Saumi, Dionisio Damara Tonce
Selasa, 31 Desember 2024 | 08:10
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memberikan pemaparan saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi indeks komposit saham dengan kinerja paling boncos di Asean pada 2024. Apa saja faktor penekan kinerja IHSG? 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,62% atau 43,33 poin ke posisi 7.079,90 saat penutupan perdagangan terakhir 2024, Senin (30/12/2024). Secara kumulatif, indeks komposit melemah 2,65% sepanjang 2024.

Penurunan IHSG sebesar 2,65% pada 2024 merupakan kinerja terburuk sejak 2020. Pada tahun pertama pandemi Covid-19 itu, IHSG terperosok turun 5,08%. Namun, IHSG rebound dengan menguat 10,07% pada 2021, naik 4,08% pada 2022, dan terapresiasi 6,16% pada 2023 ke posisi 7.272. 

Meski begitu, IHSG sempat menyentuh level tertinggi all time high 7.905,39 pada 19 September 2024. Di sisi lain, level terendah IHSG disentuh pada 19 Juni 2024 di level penutupan 6.726,91. 

Di Asean, indeks SET Thailand juga memerah dengan koreksi 1,1% per 30 Desember 2024. Selain IHSG dan SET Index, sejumlah indeks komposit di bursa Asean melaju kencang pada tahun ini. 

Indeks FTSE Straits Time Singapura melesat 17,14%, FTSE Malay KLCI Bursa Malaysia menguat 12,58%, VN Index Vietnam melonjak 12,58%, dan PSEi Filipina naik tipis 1,22% per 30 Desember 2024. 

Melemahnya IHSG tak terlepas dari koreksi harga saham emiten-emiten dengan bobot besar terhadap indeks komposit. Merujuk data Bloomberg, tiga saham pemberat utama (top laggards) IHSG pada 2024 ialah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang merosot 22,42% ke posisi Rp4.080, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 27,38% ke level Rp2.710, dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) tergerus 39,96% ke posisi Rp1.615 per saham. 

Selain itu, tujuh saham lain yang masuk dalam daftar 10 saham penekan atau top laggards IHSG pada 2024 ialah GOTO -17,65%, BRPT -32,92%, BBNI -14,81%, SMGR -46,47%, UNVR -44,16%, TOWR -30,79%, dan saham MEGA merosot 21,06% pada 2024. 

Di sisi lain, kinerja IHSG sepanjang 2024 masih ditopang oleh apresiasi sejumlah saham a.l. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang naik 53,75%, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 42,86%, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 24,08%, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melonjak 226,53%, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melesat 29,39%.

Alasan IHSG Jadi Indeks Saham Paling Boncos di Asean pada 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Inarno Djajadi menyampaikan sepanjang tahun 2024, perjalanan pasar modal Indonesia mencatat berbagai dinamika yang membawa dampak beragam, baik peluang positif maupun tantangan yang mempengaruhi kinerja pasar modal.

“Indeks harga saham gabungan sempat menyentuh titik terendah, namun juga berhasil mencatatkan beberapa all-time high sepanjang tahun ini,” ujar Inarno, Senin (30/12/2024). 

Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan secara global, kinerja BEI masih menunjukkan daya saing yang kompetitif dibandingkan dengan bursa global lainnya. 

“Saya bangga melaporkan bahwa pasar modal kita tidak hanya bertahan di tengah ketidakpastian global tetapi juga terus menunjukkan daya saing yang tinggi, baik di Asean maupun dalam skala global,” ujarnya.

Sepanjang 2024 data perdagangan mulai mengalami kenaikan dibandingkan dengan akhir tahun lalu dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) berada pasar posisi Rp12,9 triliun. Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,9 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,13 juta kali transaksi. 

Aktivitas perdagangan sepanjang 2024 juga mencatatkan beberapa rekor baru, yaitu pencapaian rekor tertinggi IHSG pada level 7.905,390 pada 19 September 2024, diikuti dengan rekor kapitalisasi pasar tertinggi yang mencapai Rp13.475 triliun pada hari yang sama. 

Sentimen Global dan Domestik

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menuturkan bahwa 2024 bukan tahun ideal bagi indeks komposit. Sebab, sepanjang tahun ini, IHSG menjadi indeks dengan kinerja terburuk di Asia Tenggara.

Catatan tersebut juga menjadi pelemahan secara tahunan pertama bagi IHSG sejak 2020, yang kala itu terkoreksi hingga 5% akibat dampak pandemi Covid-19.

“Kinerja IHSG yang loyo mencerminkan tantangan besar yang dihadapi pasar sepanjang tahun, baik dari tekanan global maupun dinamika domestik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).

Dari sisi global, Liza menjelaskan penurunan suku bunga The Fed yang tidak sesuai dengan ekspektasi telah menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. 

Seiring dengan hal tersebut, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat 7% sepanjang tahun juga telah meningkatkan tekanan pada mata uang negara berkembang.

Faktor global yang turut mempengaruhi IHSG, antara lain pelemahan ekonomi China, meruncingnya konflik global di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta adanya kekhawatiran risiko perang dagang di bawah pemerintahan Donald Trump.

Sementara itu, dari domestik, pelemahan nilai tukar rupiah imbas penguatan dolar AS, lesunya daya beli masyarakat, perubahan kebijakan pemerintahan baru, hingga gejolak politik dalam negeri telah memengaruhi pergerakan IHSG.

“Keputusan terbaru pemerintah untuk menaikkan PPN menjadi 12% yang mulai efektif per 1 Januari 2025 atas beberapa produk, juga kembali menambah beban pada daya beli masyarakat,” pungkas Liza.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper