Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak RAJA, Raharja Energi Cepu (RATU) Patok Harga IPO Rp1.150 per Saham

Periode penawaran umum RATU berlangsung pada 2—6 Januari 2025. Perusahaan menargetkan dapat melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). /  JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mematok harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp1.150 per saham atau batas atas dari harga bookbuilding

Dalam penawaran awal (bookbuilding), anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) itu menawarkan harga saham perdana pada kisaran Rp990 hingga Rp1.150 per saham.

Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan Kamis (2/1/2025), Raharja Energi Cepu menyampaikan perseroan menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA. 

Total saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. 

“Harga penawaran umum sebesar Rp1.150 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp624,46 miliar,” tulis manajemen RATU, Kamis (2/1/2025). 

Lebih terperinci, nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU. 

Dari jumlah dana IPO yang dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung. Pinjaman itu akan digunakan anak usaha RATU untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung senilai US$10 juta atau sekitar Rp159,42 miliar. Adapun, sisa kekurangan dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi RATU dengan kas internal perseroan. 

Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPI akan digunakan RATU untuk dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Pinjaman itu akan digunakan PJUC  untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu sekitar US2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar. Sementara itu, sisa Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU. 

Periode penawaran umum RATU berlangsung pada 2—6 Januari 2025. Perusahaan menargetkan dapat melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025. IPO tersebut ditangani oleh Henan Putihrai Sekuritas dan Sucor Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper