Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham dari sektor kesehatan atau healthcare termasuk yang mencatatkan kinerja moncer di sepanjang 2024. Adapun, saham PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) yang mengelola Rumah Sakit (RS) Mayapada mencetak kenaikan harga tertinggi di sektor healthcare sepanjang 2024.
Berdasarkan data Bloomberg hingga Selasa (24/12/2024), saham SRAJ naik sebesar 667,97% secara year to date (ytd) menuju level Rp2.350 per saham.
Melejitnya harga saham SRAJ terjadi sejak Juni 2024, di saat yang hampir bersamaan dengan taipan Dato Sri Tahir memutuskan mundur dari jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama SRAJ. Adapun terkait dengan alasan pengunduran dirinya yakni ingin fokus pada bisnis lain dari Grup Mayapada.
Kemudian RS Mayapada (SRAJ) juga merupakan rumah sakit yang melakukan ekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Peresmian RS Mayapada (SRAJ) di IKN Nusantara sudah dilakukan sejak Oktober 2024.
Lalu dari sisi keuangan, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) membukukan perbaikan kinerja keuangan hingga kuartal III/2024 setelah sebelumnya mengalami kerugian.
Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2024, SRAJ mencetak laba bersih periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp8,24 miliar hingga kuartal III/2024. Realisasi itu berbalik positif dari rugi bersih Rp39,6 miliar pada periode yang sama 2023.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, pendapatan bersih SRAJ juga naik 28,4% menjadi Rp2,33 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp1,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan yang signifikan tersebut ditopang dari pendapatan rawat inap sebesar Rp1,46 triliun atau naik 29,4% dari Rp1,13 triliun pada 9 bulan 2023.
Pendapatan SRAJ juga ditopang oleh rawat jalan yang menyumbang sebesar Rp865,2 miliar hingga kuartal III/2024. Capaian tersebut naik 26,7% dari Rp682,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Lalu, emiten kedua dengan kenaikan harga saham tertinggi adalah PT Chalie Hospital Semarang Tbk. (RSCH) dengan saham yang naik 142,28% secara year to date (ytd) ke level Rp298 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, RSCH mencetak rugi periode berjalan sebesar Rp242,3 juta hingga kuartal III/2024 susut 70% dari sebelumnya Rp829,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pendapatan RSCH juga naik 18,1% menjadi Rp36,24 miliar hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp30,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kemudian, posisi ketiga disusul oleh PT Penta Valent Tbk. (PEVE) dengan kenaikan harga saham 63,53% ytd dengan level harga Rp278 per saham.
Posisi keempat, emiten PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) dengan kenaikan 38,89% harga saham secara year to date (ytd) ke level Rp3.020, dan disusul PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) dengan kenaikan harga saham sebesar 34,25% ke level Rp2.450.
Lalu, disusul emiten keenam, PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) dengan kenaikan harga saham 32% ytd dengan level harga Rp660 per saham, dan disusul PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dengan kenaikan harga saham 19,38% ytd ke level Rp191 per saham.
Kemudian, emiten kedelapan, PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM) dengan kenaikan saham sebesar 18,45% ytd dengan level harga Rp244 per saham.
Lebih lanjut, untuk emiten selanjutnya ditempati PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan kenaikan harga saham 8,82% ytd ke level harga Rp555 per saham. Terakhir, emiten PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dengan kenaikan harga saham 4,07% ytd ke level Rp1.535 per saham.
Daftar 10 saham sektor healthcare dengan kenaikan harga tertinggi sepanjang 2024:
No |
Emiten Sektor Healthcare |
Kenaikan year to date (YtD) |
Harga Saham |
1 |
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) |
667,97% |
Rp2.350 |
2 |
PT Charlie Hospital Semarang Tbk. (RSCH) |
142,28% |
Rp298 |
3 |
PT. Penta Valent Tbk. (PEVE) |
63,53% |
Rp278 |
4 |
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) |
40,28% |
Rp3.020 |
5 |
PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) |
34,25% |
Rp2.450 |
6 |
PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) |
32% |
Rp660 |
7 |
PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) |
19,38% |
Rp191 |
8 |
PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM) |
18,45% |
Rp244 |
9 |
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) |
8,82% |
Rp555 |
10 |
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) |
4,07% |
Rp1.535 |