Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah calon emiten bakal debut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2025. Di antara deretan emiten yang menjalankan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) diproyeksikan jadi incaran investor.
Berdasarkan data e-IPO, setidaknya ada delapan calon emiten yang sedang dalam proses IPO dan dijadwalkan melantai di Bursa pada awal 2025.
Kedelapan calon emiten itu antara lain PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX), PT Hero Global Investment Tbk. (HGII), PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT), PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC), serta PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG).
Selain itu, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), yakni RATU dan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yakni CBDK pun berencana melantai di Bursa pada awal 2025.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan di antara saham IPO yang menarik pada awal 2025 adalah CBDK dan RATU. CBDK merupakan anak usaha PANI besutan konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan. Sementara, RATU anak usaha RAJA milik pengusaha Happy Hapsoro.
"Masing masing punya exposure besar dari PANI dan RAJA. Selain itu, secara segmentasi bisnis kedua saham IPO tersebut masih tergolong cukup menarik. Kinerjanya pun masih tergolong cukup atraktif," ujar Miftahul akhir pekan lalu, Jumat (20/12/2024).
Baca Juga
Associate Director of Research and Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai CBDK dan RATU memiliki prospek yang menarik bagi investor.
"Kami suka dengan RATU dan CBDK terkait dengan propsek yang diberikan di tahun mendatang, serta fundamental yang mereka miliki," katanya kepada Bisnis pada Jumat (20/12/2024).
Sebagaimana diketahui, CBDK sedang dalam proses IPO dengan harga penawaran awal (bookbuilding) dibuka di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham. Calon emiten dari sektor properti dan real estate ini berpeluang meraih dana Rp2,3 triliun dari IPO. CBDK akan melantai di Bursa pada 13 Januari 2025.
Kemudian, RATU merancang IPO dengan kisaran harga penawaran Rp900 hingga Rp1.150 per saham. RATU yang bergerak di sektor energi merancang IPO dengan jumlah dana segar Rp624,46 miliar. Tanggal pencatatan saham RATU pada 8 Januari 2025.
Analis Samuel Sekuritas Ahnaf Yassar dalam risetnya menilai, khusus untuk CBDK, secara valuasi, kisaran harga penawaran Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham tampaknya tidak menarik.
Namun, harga tersebut mencerminkan diskon signifikan terhadap net asset value (NAV) sebesar 72%–79% mengingat total NAV CBDK sebesar Rp 14.408 per saham.
"Dengan asumsi penyempitan diskon terhadap NAV mendekati target rata-rata sektor sebesar 50%, CBDK menawarkan potensi kenaikan harga saham hingga 157% setelah pencatatan pada harga Rp7.700," ujar Ahnaf dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.