Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI telah merilis 8 seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang meluncur sepanjang 2024.
SBN ritel pertama yang meluncur pada tahun ini adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Lalu, ada juga seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel. Lalu seri mana yang paling banyak terjual?
Ini daftar 8 seri SBN ritel yang diterbitkan pemerintah dan sudah terjual sepanjang 2024, di antaranya:
1. ORI025
Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 dengan tenor 3 tahun ORI025T3 dan tenor 6 tahun ORI025T6 ditawarkan oleh pemerintah pada 29 Januari-22 Februari 2024.
Adapun ORI025T3 dan ORI025T6 ditawarkan dengan kupon yaitu masing-masing sebesar 6,25% dan 6,40%. Hasil penjualan ORI025 sebesar Rp23,9 triliun dengan rincian penjualan ORI025T3 sebesar Rp19,38 triliun dan penjualan ORI025T6 sebesar Rp4,53 triliun.
2. SR020
Sukuk Ritel (SR) seri SR020 ditawarkan dengan dua tenor, SR020T3 tenor 3 tahun dan seri SR020T5 tenor 5 tahun, dengan masa penawaran pada 1-27 Maret 2024.
SR020T3 tenor 3 tahun menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,30% per tahun dan seri SR020T5 tenor 5 tahun sebesar 6,40% per tahun. Hasil penjualan SR020 adalah sebesar Rp21,35 triliun dengan penjualan SR020T3 sebesar Rp17,78 triliun dan SR020T5 sebesar Rp3,57 triliun.
Baca Juga
3. ST012
Sukuk Tabungan (ST) seri ST012 ditawarkan dengan dua tenor, ST012T2 tenor 2 tahun dan ST012T4 tenor 4 tahun, dengan masa penawaran 26 April-29 Mei 2024.
ST012T2 tenor 2 tahun menawarkan tingkat imbalan/kupon mengambang dengan tingkat imbalan minimal (floating with floor) sebesar 6,40% per tahun dan seri ST012T4 tenor 4 tahun sebesar 6,55% per tahun.
Total penjualan ST012 sebesar Rp19,65 triliun dengan seri ST012T2 terjual sebesar Rp14,57 triliun dan ST012T4 sebesar Rp5,08 triliun.
4. SBR013
Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013 ditawarkan dengan dua tenor, SBR013T2 tenor 2 tahun dan SBR013T4 tenor 4 tahun, dengan masa penawaran 10 Juni-4 Juli 2024.
SBR013T2 dan SBR013T4 ditawarkan dengan kupon yaitu masing-masing sebesar 6,45% dan 6,60% per tahun. Total penjualan SBR013 sebesar Rp19,45 triliun, dengan rincian SBR013T2 terjual Rp14,49 triliun dan SBR013T4 sebesar Rp4,96 triliun.
5. SWR005
Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel seri SWR005 diterbitkan dengan tenor 2 tahun yang menawarkan tingkat imbalan mengambang (floating with floor) sebesar 6,50% per tahun, dengan masa penawaran SWR005 dari 9 Agustus- 9 Oktober 2024.
Total penjualan SWR005 sebesar Rp147,3 miliar dengan pemesanan dari wakif individu sebesar Rp36,37 miliar dan wakif institusi sebesar Rp110,99 miliar.
6. SR021
Sukuk Ritel seri SR021 menawarkan dua tenor, SR021T3 untuk tenor 3 tahun dan seri SR021T5 untuk tenor 5 tahun, dengan masa penawaran pada 23 Agustus-18 September 2024.
Sukuk Ritel seri SR021T3 menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,35% per tahun dan seri SR021T5 sebesar 6,45% per tahun. Total penjualan SR021 sebesar Rp24,2 triliun dengan rincian total penjualan SR021T3 sebesar Rp19,27 triliun dan SR021T5 sebesar Rp4,94 triliun. Jumlah tersebut membuat seri ini paling laris selama 2024.
7. ORI026
Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 menawarkan dua tenor, ORI026T3 untuk tenor 3 tahun dan ORI026T6 untuk tenor 6 tahun, yang ditawarkan pada 30 September-24 Oktober 2024.
ORI026T3 dan ORI026T6 ditawarkan dengan kupon yaitu masing-masing sebesar 6,30% dan 6,40%. Hasil penjualan ORI026 sebesar Rp19,35 triliun dengan rincian seri ORI026T3 terjual sebesar Rp16,31 triliun dan seri ORI026T6 sebesar Rp3,04 triliun.
8. ST013
Terakhir, Sukuk Tabungan (ST) seri ST013 menawarkan dua tenor, ST013T2 untuk tenor 2 tahun dan ST013T4 untuk tenor 4 tahun, dengan masa penawaran pada 8 November-4 Desember 2024.
ST013 seri ST013T2 menawarkan tingkat imbalan/kupon mengambang (floating with floor) sebesar 6,40% per tahun dan seri ST013T4 sebesar 6,50% per tahun. Hasil penjualan ST013 sebesar Rp20,4 triliun dengan rincian ST013T2 terjual sebesar Rp15,56 triliun dan ST013T4 sebesar Rp4,84 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.