Bisnis.com, JAKARTA — PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) mengungkapkan setidaknya ada tiga perusahaan lagi dalam pipeline IPO perseroan yang akan dibawa untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Trimegah Sekuritas David Agus bahwa terdapat tiga perusahaan lagi yang akan dibawa perseroan melantai lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa, menyusul PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
"Ada [calon emiten] yang kecil, ada yang mungkin ukurannya sedang. Mungkin enggak [sebesar IPO AADI]," ujar David ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Dia melanjutkan Trimegah tetap memandang optimistis terhadap prospek IPO dan kemampuan pasar untuk menyerap penawaran umum perdana saham yang ada pada tahun depan.
David juga optimistis apabila kondisi geopolitik membaik, maka dapat terjadi capital inflow terhadap pasar modal.
"Jadi justru kalau geopolitiknya membaik, malah bisa ada capital inflow gitu ya. Tapi sementara sih kami tetap optimistis, tapi cautious lah," tuturnya.
Baca Juga
Pandangan ini menurutnya berdasarkan proyeksi suku bunga yang diperkirakan tidak akan turun terlalu banyak ketika Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS. Dia menunjukkan kondisi suku bunga yang tidak turun terlalu banyak seperti sekarang ini membuat investor wait and see.
"Tapi sekarang kan kita juga bisa kita lihat di domestik, IPO yang besar-besar sudah bisa diserap juga oleh investor domestik," kata David.
Sebagaimana diketahui, Trimegah Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO jumbo dari PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
AADI tercatat melepas sejumlah 778,68 juta saham dalam IPO, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
AADI mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat. Hal ini menurut manajemen merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis AADI.
Dari raihan dana IPO sebesar Rp4,32 triliun, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh AADI kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.
Kemudian sebanyak 14,89% akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.