Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konglomerat Indonesia mulai dari Edwin Soeryadjaya hingga TP Rachmat memiliki hak tebus PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) akhirnya mengumumkan harga Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) Adaro Andalan Indonesia.
Manajemen Alamtri Resources Indonesia menjelaskan bahwa harga rata-rata tertimbang atas saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AADI di BEI adalah Rp6.650.
Alhasil, mengingat harga rata-rata tertimbang atas saham AADI yang terbentuk di BEI lebih tinggi dari 107,5% dari nilai berdasarkan hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik, ADRO menetapkan harga penawaran final PUPS adalah 107,5% atau sebesar Rp5.960 per saham.
Adapun, ADRO mengungkapkan bahwa harga penawaran final PUPS di atas belum termasuk biaya transaksi sebesar 0,18% dari harga pelaksanaan sebagaimana dirinci dalam prospektus terkait PUPS.
Adapun, masa penawaran PUPS AADI akan berlangsung sejak 6 Desember 2024 sampai dengan 10 Desember 2024.
Baca Juga
Dalam skema PUPS, ADRO menetapkan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 4.389 saham ADRO, akan mendapatkan 1.000 hak membeli saham.
Selanjutnya, porsi hak tebus AADI akan dihitung secara proporsional dengan rasio 4.389:1.000. Adapun, harga pelaksanaan PUPS AADI dibanderol di rentang harga minimal Rp5.546 per saham dan maksimal Rp5.960 per saham.
Dengan kepemilikan 1.976.632.710 lembar saham ADRO per akhir September 2024, Boy Thohir memiliki hak tebus terhadap saham AADI sebanyak 450.360.608.
Kemudian, Edwin Soeryadjaya memiliki hak tebus 239.630.564 berangkat dari kepemilikan 1.051.738.544 per akhir kuartal III/2024.
Selanjutnya, TP Rachmat dengan kepemilikan 812.988.601 lembar saham ADRO per akhir September 2024 sehingga memiliki hak tebus 185.233.220.
Tidak ketinggalan, Arini S. Subianto memiliki hak tebus 18.251.595 yang berasal dari kepemilikan 80.106.250 hingga akhir kuartal III/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.