Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Sempoyongan ke Level Rp15.905 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,37% ke Rp15.905,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS (DXY) menguat 0,08% ke 106,52.
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp15.905,5 pada Selasa (3/12/2024). Rupiah dibuka melemah bersama sebagian besar mata uang lainnya di Asia. 

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,37% ke Rp15.905,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS (DXY) menguat 0,08% ke 106,52.

Beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik lainnya yang turut mengalami pelemahan di antaranya yen Jepang melemah 0,19%, dolar Singapura turun 0,20%, dolar baru Taiwan susut 0,02%.

Selain itu, Rupee India turut melemah 0,25%, Yuan Tiongkok susut 0,28% dan ringgit Malaysia turun 0,22%.

Di sisi lain, Won Korea Selatan mencatatkan penguatan nilai terhadap dolar AS sebesar 0,21%.

Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp15.890-Rp15.970 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Ibrahim mengatakan sentimen datang dari Presiden Terpilih AS Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif 100% pada blok BRICS, dan memperingatkan mereka agar tidak mencari alternatif selain dolar.

"Ancamannya merusak mata uang blok tersebut dan mendorong dolar naik, karena para trader mengkhawatirkan kebijakan proteksionis yang lebih ketat dari AS di bawah Trump," tulis Ibrahim, Senin (2/12/2024).

Trump mengancam tarif tambahan pada Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, yang dapat memicu kembali perang dagang global.

Selain itu, ketidakpastian atas inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah Trump juga dapat membuat suku bunga tetap tinggi.

Dari dalam negeri, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di angka 49,2 pada Oktober 2024. Artinya, PMI tidak mengalami perubahan selama empat bulan berturut-turut.

Menurut Ibrahim, kondisi PMI yang masih stagnan ini tidak terlepas dari daya beli masyarakat yang melemah. Jika dilihat, tidak hanya Indonesia yang mengalami kontraksi manufaktur tetapi negara-negara Asean juga mengalami hal yang sama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper