Bisnis.com, JAKARTA — Prospek PT MD Entertainment Tbk. (FILM) dinilai akan semakin cerah setelah resmi mengakuisisi perusahaan televisi PT Net Visi Media Tbk. (NETV) yang kini sudah berganti nama menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk.
Direktur Utama MD Entertainment (FILM) Manoj Punjabi menyatakan rasa optimistis atas entitas bisnis baru dalam bidang pertelevisian tersebut.
"Saya semakin optimistis dengan akuisisi NET TV yang semakin memperluas jangkauan pasar kami di bidang penyiaran," katanya, dalam keterangan resmi.
Dia mengatakan bahwa posisi MD Entertainment akan semakin kuat melalui inovasi, ekspansi bisnis, dan langkah-langkah strategis perseroan. Hal itu sekaligus mendukung peningkatan penjualan konten FILM di seluruh saluran distribusi televisi.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan bahwa akuisisi NETV tersebut berdampak positif bagi FILM.
Menurutnya dengan akuisisi NETV, FILM bisa menyebarluaskan kontennya dan membuka peluang adanya ekspansi ke OTT atau konten streaming sehingga bisa meningkatkan audiens.
Baca Juga
"Hal ini bisa saja menjadi positif ke FILM secara kinerja keuangan tetapi ketatnya persaingan menjadi tantangan bagi FILM dan NETV," katanya, Rabu (4/12/2024).
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa akuisisi NETV oleh FILM dilakukan tentunya untuk memperkuat, bukan hanya aset perusahaan tapi juga memperkuat SDM dan kinerja fundamental ke depan.
"Kalau dari kinerja FILM relatif bagus pada kuartal III tahun ini, dari sisi top line maupun dari sisi bottom line. Memang semestinya optimistis untuk kinerja Semester II 2024 bisa mengalami pertumbuhan," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa fokus FILM adalah terhadap penonton, seperti penjualan tiket bioskop, dan berfokus untuk menghadirkan film yang bermutu sesuai dengan kriteria pasar.
"Bahkan untuk pangsa film lokal juga relatif kuat di tanah air, bisa di atas 20% pangsa film lokalnya," tambahnya.
Selanjutnya, untuk prospek saham FILM dan saham media ke depan, Abdul Azis dari Kiwoom Sekuritas menyatakan masih netral.
"Secara prospek saham kami netral karena kami masih menunggu peningkatan kinerja yang signifikan," ucapnya.
Adapun sebelumnya, Manoj Punjabi telah mengungkap strategi FILM setelah resmi mengakusisi NETV. Dia mengatakan bahwa MD Entertainment akan memperluas jangkauan.
Dia menjelaskan bahwa FILM siap untuk mengembangkan ekosistem lengkap dalam sektor hiburan, mulai dari produksi konten hingga distribusi.
Menurutnya, akuisisi ini memungkinkan konten FILM untuk menjangkau khalayak yang lebih luas di seluruh wilayah sehingga semakin meningkatkan jangkauan dan pengaruh pasarnya.
Selanjutnya, dia mengatakan bahwa dengan mengakuisisi stasiun TV tersebut, FILM juga memperluas aliran pendapatan. Hal ini memungkinkan FILM memperluas jangkauan nasionalnya dan memonetisasi IP-nya lebih lanjut melalui FTA dengan menjual kontennya.
Pihaknya juga mendorong peningkatan pangsa pasar yang signifikan, karena NETV saat ini hanya menguasai sekitar 1,5% imbas terbatasnya konten dan segmen pasar yang belum kuat.
Menurutnya, dengan akuisisi FILM dan akses terhadap perpustakaan IP yang luas, termasuk hits blockbuster, pangsa pasar NETV diproyeksikan meningkat dengan menjadi bagian dari ekosistem MD Entertainment dan sumber daya yang tersedia.
"Konten FILM yang populer, nilai produksi yang kuat, dan jangkauan distribusi yang diperluas, NETV siap untuk menjangkau khalayak yang lebih luas," tambahnya.
Untuk diketahui, FILM membukukan laba bersih sebesar Rp102,9 miliar hingga kuartal III/2024 meningkat 20,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini ditopang oleh dua film blockbuster berjudul Ipar Adalah Maut dan Badarawuhi Di Desa Penari. FILM berhasil meningkatkan EBIT 9M24 sebesar 21,5% YoY hingga mencapai Rp145,1 miliar.
Hal ini menghasilkan neraca yang sehat dengan posisi kas bersih sebesar Rp372,8 miliar pada akhir September 2024. Posisi kas itu dikantongi FILM setelah membayar dividen 2023 senilai Rp237,8 miliar atau DPS sebesar Rp25 pada 1 Agustus 2024.
"Kami tetap optimitis terhadap hasil akhir tahun yang positif dengan pendapatan yang berasal dari film-film blockbuster terbaru seperti Putri Bintang Lima, Perewangan, Petak Umpet, dan Sorop, serta beberapa lainnya yang akan segera hadir," ujarnya.
Adapun Abdul Azis dari Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading Buy untuk saham FILM dengan target 3.700, sedangkan Nafan dari Mirae Asset Sekuritas memberi saran kepada investor untuk Hold saham FILM saat harga 3.680.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.