Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp5.550 per saham. Otoritas Bursa optimistis pasar mampu menyerap IPO jumbo entitas Adaro Energy (ADRO) tersebut.
Untuk diketahui, AADI dalam prospektus ringkasnya menyampaikan akan menawarkan sebanyak 778,6 juta saham biasa yang seluruhnya adalah saham baru, dengan nilai nominal Rp3.125 setiap saham, yang mewakili sebesar 10%.
Saham tersebut akan ditawarkan ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp5.550 setiap saham. Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp4,31 triliun.
Langkah IPO Adaro Andalan Indonesia merupakan bagian dari strategi spin off bisnis batu bara oleh ADRO. Sebelum AADI, Adaro Energi sudah lebih dulu memboyong PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) untuk melantai di BEI pada 3 Januari 2022 setelah merampungkan IPO senilai Rp660,71 miliar.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, nilai tersebut merupakan nilai paling besar dari 36 emiten baru yang sudah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2024 ini. Dari jumlah tersebut, belum ada satu pun emiten baru yang meraup dana IPO Rp1 triliun atau lebih.
Terkait IPO jumbo Adaro Andalan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis pasar mampu menyerap penawaran umum saham perdana atau IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Baca Juga
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan dari sisi demand atau permintaan, dengan usainya pelaksanaan Pemilu di Indonesia, dengan iklim politik yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi stabil, bursa optimistis investor asing maupun domestik masih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang prospektif.
"Selain itu, pasar modal kita telah berpengalaman dalam menyerap beberapa IPO jumbo," kata Nyoman, beberapa waktu lalu.
Sebelum AADI mengumumkan rencana IPO, BEI membocorkan bahwa sedikitnya ada tiga perusahaan mercusuar atau lighthouse company yang ditargetkan akan melakukan penawaran umum perdana pada akhir tahun ini.
Adapun Nyoman menuturkan sampai saat ini, telah terdapat satu Perusahaan Tercatat yang merupakan kategori lighthouse, yakni PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) yang tercatat pada 2 Juli 2024 dan bergerak di sektor energi.
Dia juga menuturkan dalam pipeline Bursa, terdapat beberapa calon perusahaan tercatat dengan kategori lighthouse. Namun, Nyoman belum dapat menyampaikan detail informasi perusahaan-perusahaan tersebut ke publik.
"Bursa optimis perusahaan yang masuk dalam pipeline dengan kategori lighthouse tersebut dapat tercatat pada tahun ini, serta memperoleh pendanaan yang optimal melalui pasar modal," pungkas Nyoman.
Penggunaan Dana IPO AADI
Seluruh dana hasil Adaro Andalan (AADI) ini akan digunakan sekitar 37,23% untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP) untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya.
Kemudian sekitar 14,89% akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.
Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Masa penawaran umum saham AADI akan dimulai besok, Jumat (29/11/2024) sampai 3 Desember 2024, dengan tanggal penjatahan pada 3 Desember 2024, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 4 Desember 2024, dan tanggal pencatatan pada BEI pada 5 Desember 2024.
Sementara itu, dalam rangka PUPS ADRO akan menawarkan sebanyak 7 miliar sahamnya ke pemegang saham ADRO. Tanggal cum hak membeli saham di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 26 November 2024.
Lalu tanggal ex hak membeli saham AADI di pasar reguler dan negosiasi pada 28 November 2024.
Tanggal cum hak membeli saham AADI di pasar tunai pada 29 November 2024, dengan tanggal ex membeli saham di pasar tunai pada 2 Desember 2024.
Perkiraan tanggal pencatatan untuk berpartisipasi pada PUPS adalah pada 29 November 2024. Sementara itu, perkiraan masa penawaran umum oleh pemegang saham pada 6-10 Desember 2024.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.