Bisnis.com, JAKARTA - Terdapat beberapa tokoh individu, perusahaan, maupun alamat anonim yang memegang status sebagai pemegang kripto dalam jumlah besar, atau akrab disebut Crypto Whale. Lantas, bagaimana pergerakan mereka mempengaruhi pasar?
Sebagai contoh, nama yang telah menjadi Crypto Whale legendaris adalah Satoshi Nakamoto, tokoh pseudo-anonim kreator Bitcoin (BTC) yang memegang 1,1 juta BTC.
Selain itu, ada jajaran tokoh yang notabene merupakan pegiat ekosistem kripto, antara lain mantan CEO Binance Changpeng Zhao, Co-Founder Eloan dan Ripple Chris Larsen, CEO Coinbase Brian Armstrong, Co-Creator Ethereum Vitalik Buterin, Co-Founder Ripple Jed McCaleb, dan pemodal ventura kripto Tim Draper.
Ada pula beberapa Crypto Whale dari institusi yang kerap diawasi pasar, seperti bos Microstrategy Michael Saylor. Sebab, bukan hanya Michael, saat ini Microstrategy pun merupakan institusi pemegang BTC terbesar. Ada juga The Winklevoss Twins, di mana termasuk investor BTC awal, dan bos Digital Currency Group Barry Silbert.
Platform Edukasi Kripto Pintu Academy menjelaskan bahwa informasi pergerakan para Crypto Whale utamanya membantu investor tren memahami tren pasar dan merespons pergerakan harga kripto tertentu.
Oleh sebab itu, saat ini terdapat alat crypto whale tracker yang digunakan untuk melacak dan menganalisis transaksi kripto dalam jumlah besar yang dilakukan oleh para whale.
Baca Juga
Pada prinsipnya, crypto whale tracker membantu investor, baik pemula maupun profesional, untuk menavigasi pasar kripto yang dinamis dan sering kali tak terduga. Hal ini membantu investor mengamati pergerakan signifikan di pasar dan mengidentifikasi peluang trading atau potensi manipulasi pasar.
"Salah satu manfaat utama alat ini adalah memberikan gambaran pasar yang lebih jelas bagi para investor untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana," tulis Pintu Academy dalam laporannya, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Secara umum, crypto whale tracker bekerja dengan menganalisis transaksi pada ledger blockchain, menampilkan data real-time seperti alamat dompet pengirim dan penerima, jumlah transaksi, serta waktu transaksi.
"Beberapa aplikasi whale tracker yang banyak direkomendasikan adalah Whale Alert, Whale Map, Blockchain Explorers, ClankApp, dan Whale Watchers," tambahnya.
Masing-masing memiliki fitur dan keunggulan berbeda, seperti kemudahan akses data real-time, analisis on-chain, hingga push notification untuk memantau aktivitas secara langsung.
Misalnya, Whale Watchers memungkinkan pengguna melacak transaksi besar di dunia NFT, memberikan data yang relevan bagi kolektor dan investor NFT.
Meski whale tracker menjadi alat bantu yang berharga, pengguna disarankan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada data ini.
"Menggabungkan data whale tracker dengan indikator lain serta riset yang mendalam adalah langkah penting dalam strategi investasi yang solid," tutup Pintu Academy.
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.