Bisnis.com, JAKARTA — PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) telah menutup 7 gerai dan melakukan PHK ratusan karyawan hingga kuartal III/2024 seiring dengan penurunan laba bersih dan pendapatan.
Mengacu laporan keuangan LPPF, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp622,2 miliar hingga kuartal III/2024, turun 1,32% dari Rp630,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih LPPF disebabkan pendapatan bersih yang juga menurun 1,27% menjadi Rp4,91 triliun hingga kuartal III/2024 dari sebelumnya Rp4,98 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan Matahari ditopang oleh penjualan per segmen, di antaranya penjualan di Sumatra berkontribusi sebesar Rp908,3 miliar, penjualan di Jawa berkontribusi Rp2,9 triliun, penjualan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku berkontribusi sebesar Rp860,6 miliar hingga kuartal III/2024.
Penurunan laba Matahari berimbas terhadap penutupan 7 gerainya di seluruh Indonesia, di antaranya 4 gerai di Jawa dan 3 gerai di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Berdasarkan laporan keuangan, Matahari memiliki 147 gerai di seluruh Indonesia per September 2024. Jumlah ini berkurang 7 gerai dari total 154 gerai pada Desember 2023.
Baca Juga
Gerai Matahari di Sumatra ada sebanyak 28 gerai, di Jawa ada 84 gerai, di Kalimantan Sulawesi Maluku ada 29 gerai, dan lainnya ada 6 gerai, dengan total 147 gerai Matahari per September 2024.
"Walaupun pembuat keputusan operasional menerima laporan terpisah untuk setiap wilayah, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku telah digabungkan menjadi satu segmen yang dilaporkan karena memiliki ekspektasi tingkat pertumbuhan yang sama," kata manajemen Matahari.
Penutupan 7 gerai Matahari tersebut juga memberi dampak bagi nasib karyawannya. Manajemen Matahari dalam laporan keuangan menyatakan telah mengurangi 757 karyawan, terhitung dari 9.092 karyawan pada Desember 2023 menjadi 8.335 karyawan per September 2024.
Kemudian, untuk aset Matahari tercatat mencapai Rp4,74 triliun hingga kuartal III/2024, turun dibandingkan Rp5,88 triliun pada Desember 2023.
Adapun, liabilitas LPPF mencapai Rp4,63 triliun hingga kuartal III/2024, turun dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp5,84 triliun. Lalu, ekuitas LPPF naik menjadi Rp112,2 miliar hingga kuartal III/2024, dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp30,7 miliar.
Untuk diketahui, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) didirikan dengan nama PT Stephens Utama International Leasing Corp. pada 2009, perusahaan mengubah namanya menjadi PT Matahari Department Store Tbk.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada 1982. Sejak 30 Oktober 2009, perusahaan bergerak dalam usaha jaringan gerai serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan peralatan rumah tangga serta jasa konsultan manajemen.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.