Bisnis.com, JAKARTA – Grup konglomerasi Malaysia, Genting Berhad melalui anak usahanya PT Astana Bangun Sejahtera bakal membangun fasilitas stem cell bernama Fontaine Vitale di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali.
Astana Bangun Sejahtera, yang sebanyak 56% sahamnya digenggam oleh Genting Berhad (GENT), didirikan dengan bekerja sama dua entitas Indonesia lainnya yaitu PT Sentosa Bersama Mitra dan PT Bintang Graha Hijau.
Rencananya, fasilitas stem cell Fontaine Vitale bakal memanfaatkan kemitraan strategis GENT dengan Celularity Inc, perusahaan medis regeneratif yang mengembangkan terapi sel alogenik dari plasenta dan produk biomaterial.
Pengembangan fasilitas akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, klinik akan dibangun di fasilitas tersebut dengan menawarkan layanan terapi sel yang berfokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regenerative. Stem cell akan berasal dari plasenta yang diproduksi oleh Celularity di Amerika Serikat (AS).
Tahap kedua, fasilitas manufaktur akan dibangun di fasilitas tersebut, tempat semua sel yang diperlukan diproduksi di bawah lisensi dan pengawasan Celularity. Selanjutnya, sel bakal digunakan di klinik atau dipasok ke rumah sakit lain.
President, Chief Operating Officer, dan Direktur Eksekutif GENT Dato’ Sri Tan Kong Han mengatakan klinik stem cell yang menjadi inti dari fasilitas Fontaine Vitale, diharapkan mulai beroperasi secara komersial jelang akhir 2026.
“Klinik ini akan menjadi yang pertama di ASEAN yang menawarkan terapi stem cell alogenik yang berasal dari plasenta, dengan fokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regenerative,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Dia menambahkan proyek ini mencerminkan komitmen Genting Group untuk memelopori solusi perawatan kesehatan yang inovatif serta memenuhi permintaan yang terus meningkat terkait perawatan medis canggih di kawasan ini.
Komisaris Utama PT Astana Sumantri Suwarno menambahkan dengan dukungan Genting Group dan Celularity Inc, pihaknya bakal menangkap kesempatan terbaik dari kehadiran KEK Sanur ini untuk menghadirkan layanan teknologi stem cell.
“Ini akan melengkapi Bali, bukan sebagai tujuan wisata semata, tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan berstandar global bagi pasar Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya,” ucap Sumantri.
Chairman dan Kepala Eksekutif GENT Tan Sri Lim Kok Thay menambahkan bahwa fasilitas ini menjadi tanda masuknya Genting Grup ke sektor perawatan kesehatan serta mempertegas komitmen untuk menghadirkan peluang investasi.
Sebagai informasi, Genting Berhad berada di bawah naungan Genting Group, salah satu grup konglomerasi terbesar di Malaysia. Didirikan pada 1965 oleh Tan Sri Lim Goh Tong, Genting memiliki sederet perusahaan yang terdaftar di bursa seperti Genting Malaysia Berhad hingga Genting Plantations Berhad.