Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah Ditekan Koreksi Saham BMRI, BBNI, SMGR

Indeks Bisnis-27 melemah di tengah koreksi IHSG sebesar 0,41% menuju 7.575,07.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring dengan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (30/10/2024). Di tengah penurunan indeks, saham ANTM dan AKRA masih menguat.  

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka melemah 1,30% atau 7,63 poin ke level 578,32. Tercatat, hanya 2 saham menguat, 22 saham terkoreksi, dan 3 stagnan.

Dua saham yang masih membukukan kenaikan adalah saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) lewat pertumbuhan sebesar 0,93% menuju Rp1.630, dan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) meningkat 0,74% ke level Rp1.360. 

Adapun saham-saham yang melemah dalam indeks Bisnis-27, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 2,56% menuju Rp6.650, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) terkoreksi 2,19% ke Rp4.020, serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penurunan sebesar 1,89% ke Rp5.200 per saham. 

Di sisi lain, IHSG dibuka melemah sebesar 0,41% atau 31,52 poin menuju 7.575,07 sesaat setelah pembukaan perdagangan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 7.606,60 dan sempat bergerak ke posisi 7.606,68.

Tercatat, sebanyak 160 saham menguat, 131 saham menurun, dan 212 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.714,11 triliun. 

Direktur PT Indovesta Utama Mandiri Rivan Kurniawan mengatakan prospek indeks Bisnis-27 sampai akhir 2024 diyakini mampu melanjutkan kinerja positifnya. 

"Hal ini karena didasari dengan kinerja keuangan yang positif dan juga prospek bisnis yang cerah," kata Rivan, Selasa (29/10/2024). 

Rivan melanjutkan beberapa saham yang baru masuk dalam indeks Bisnis-27 seperti ADMR, CPIN, HEAL, ISAT, dan PTBA dipilih secara hati-hati dan penuh perhitungan. Menurut Rivan yang juga menjadi anggota Komite Indeks Bisnis-27, saham-saham tersebut memiliki kinerja dan prospek jangka panjang yang menarik.

Senior Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan masing-masing saham konstituen baru Indeks Bisnis-27 seperti PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) mempunyai katalis di sektor masing-masing yang akan mendorong laju pergerakan saham-saham tersebut.

"Untuk HEAL, misalnya, akan terdorong oleh permintaan dari sektor healthcare yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan adanya faktor stabilitas perekonomian yang tercipta," ujar Nafan, Selasa (29/10/2024). 

Kemudian untuk saham anak usaha Adaro Energy, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), Nafan memandang prospek ke depan akan berkaitan dengan batu bara metalurgi. Nafan memperkirakan prospek batu bara metalurgi ke depan akan meningkat, karena permintaan ekspor yang tinggi untuk permintaan stainless steel. 

Nafan menuturkan hal ini dapat mengerek kinerja harga penjualan rata-rata atau average selling price (ASP) dari batu bara ADMR. Prospek ADMR ke depan juga diperkirakan akan semakin baik apabila harga batu bara meningkat. 

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper