Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 17 Oktober 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2024), menyentuh level Rp15.557 per dolar AS.
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2024), menyentuh level Rp15.557 per dolar AS. Rupiah dibuka melemah bersamaan dengan mata uang Asia lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,30% atau 47 poin ke level Rp15.557. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,09% ke level 103,49.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang naik 0,18%, dolar Hong Kong turun 0,02%, won Korea Selatan turun 0,02%, dan yuan China menguat 0,01%.

Kemudian rupee India menguat 0,05%, dolar Singapura menguat 0,19%, peso Filipina naik 0,20%, ringgit Malaysia melemah 0,05%, dan baht Thailand yang dibuka menguat 0,03%.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan keputusan mempertahankan BI rate 6% ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Adapun, dari luar negeri, pergerakan rupiah terjadi seiring dengan data AS yang menunjukkan ekonomi tangguh. Sementara, inflasi AS pada September 2024 naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menyebabkan para pedagang memangkas taruhannya pada pemangkasan suku bunga besar lebih lanjut dari The Fed.

Para pedagang telah menetapkan peluang hampir 100% untuk pemangkasan 25 basis poin pada November 2024.

Kemudian, China mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan China atau setara US$850 miliar dari obligasi khusus selama tiga tahun untuk merangsang ekonomi yang sedang lesu.

Laporan ekonomi yang lemah dari China juga semakin memperkuat kasus untuk lebih banyak dukungan pemerintah, karena pertumbuhan ekspor utama negara itu turun tajam, sementara disinflasi berlanjut pada September 2024.

Untuk perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2024), Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah ditutup menguat di rentang Rp15.410-Rp15.530.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper