Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan ke 7.650, Cermati ADMR, INDF & JPFA

IHSG berpotensi menguat dengan menguji level 7.650 pada perdagangan hari ini menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level 7.650 pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024). Saham yang dapat dicermati, antara lain ADMR, SRTG, INDF, JPFA, dan HRUM.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,89% atau 67,29 poin ke level 7.626,95 pada Selasa (15/10/2024). Sepanjang tahun berjalan 2024, IHSG menguat 4,87%. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan bahwa sebelumnya IHSG bergerak sesuai perkiraan dengan menguji level 7.600 pada Selasa (15/10/2024). Dia pun memperkirakan indeks komposit berpeluang untuk kembali menguat. 

“Secara teknikal, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan ke kisaran 7.650 pada perdagangan hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian. 

Di sisi lain, Wall Street mengalami pullback pada perdagangan kemarin, dengan harga saham Nvidia dan beberapa produsen cip lainnya melemah signifikan. 

Pelemahan tersebut dipicu oleh peringatan dari ASML, salah satu produsen cip di Amerika Serikat (AS), terkait penurunan permintaan dari China. Di samping itu, rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2024 data ekonomi AS juga relatif minim.

Sejalan dengan Wall Street, saham-saham teknologi di Eropa juga menekan mayoritas indeks. Pelemahan harga saham dari produsen minyak turut memberikan tekanan pada indeks di Eropa, seiring dengan penurunan lanjutan harga minyak mentah. 

Dalam perkembangan lain, Valdy mengatakan harga ekspor AS mengalami koreksi sebesar 0,4% secara bulanan (month on month/MoM) pada September 2024, atau lebih baik dari koreksi 0,7% MoM pada Agustus. 

Adapun harga impor AS juga mengalami koreksi 0,3% pada September 2024. Data tersebut memvalidasi kekhawatiran sejumlah perusahaan pembuat cip yang sebelumnya telah memperingatkan adanya penurunan permintaan dari China.

Sementara itu, inflasi Inggris diperkirakan melandai menuju level 1,9% year on year (YoY) pada September 2024, turun dari 2,2% YoY per Agustus 2024. Data ini diyakini bakal mempengaruhi arah kebijakan moneter Bank of England (BoE).

Dari dalam negeri, pasar tengah mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang berlangsung hari ini. Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dalam pertemuan tersebut.

Pada hari ini, Phintraco menjatuhkan top picks kepada PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM).

 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper