Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Capai 14 Juta SID

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 14 juta SID per 11 Oktober 2024.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 14 juta SID per 11 Oktober 2024. Bisnis/Arief Hermawan P
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 14 juta SID per 11 Oktober 2024. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah investor pasar modal di Indonesia telah melampaui 14 juta single investor identification (SID).

BEI melaporkan sejumlah 14.001.651 SID tercapai pada Kamis (10/10/2024). Artinya, terdapat penambahan sejumlah 1.833.590 SID baru, dibanding posisi di akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.

“Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, hal tersebut tetap harus disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam keterangan resminya, Jumat (11/10/2024).

Dia melanjutkan pencapaian ini berhasil diraih berkat sinergi yang erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya, dan didukung oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI.

BEI berharap pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.

Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024, BEI telah mengadakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta. Kegiatan yang dimaksud termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.

BEI juga aktif mengkampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham. Saat ini, sekitar 79% dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun yang menunjukkan tingginya partisipasi dan ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan, BEI juga terus mengembangkan infrastruktur digitalnya. Platform IDX Mobile yang saat ini sudah memiliki 193.968 pengguna, kini menjadi salah satu pilar edukasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi pasar modal yang mudah diakses dan akurat.

Pengembangan digital ini adalah bagian dari strategi BEI dalam mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan angka jumlah investor pasar modal saat ini sebenarnya masih sedikit, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Meski demikian, dengan semakin berkembangnya digitalisasi teknologi saat ini, maka semakin banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi investor untuk bertransaksi saham.

Hal tersebut menurutnya dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia.

Di sisi lain, BEI melalui Galeri Investasi BEI menjadi salah satu pilar utama untuk mendukung literasi keuangan dan pasar modal Indonesia. Saat ini, BEI telah memiliki 927 GI BEI yang tersebar di berbagai daerah.

"Galeri Investasi BEI tidak hanya menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat umum dengan edukasi pasar modal," ujar Jeffrey.

BEI optimistis jumlah investor saham di Indonesia akan semakin bertumbuh, seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan pasar modal di kalangan masyarakat.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper