Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tergelincir, Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp15.654

Rupiah ditutup menguat 0,20% ke level Rp15.654 per dolar AS pada Selasa (8/10/2024).
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat menuju posisi Rp15.654,5 pada perdagangan Selasa (8/10/2024). Pada saat bersamaan, mayoritas mata uang asia dan dolar AS juga loyo. 

Mengutip Bloombergrupiah menguat 32 poin atau 0,20% ke level Rp15.654,5 per dolar AS hingga penutupan pasar. Adapun, indeks dolar AS turun 0,23% ke posisi 102,30.

Sementara itu, mata uang lain di Asia ditutup bervariasi. Won Korea, semisal, melemah 0,26% dan yuan China turun 0,42%. Adapun, ringgit Malaysia menguat sebesar 0,02%, yen Jepang naik 0,38%, dan rupee India menguat 0,02%. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa investor kini sedang mempertimbangkan prospek suku bunga AS, setelah laporan pekerjaan yang kuat pekan lalu memupuskan harapan untuk penurunan suku bunga lebih besar.

“Para pedagang telah mengubah secara drastis ekspektasi pelonggaran moneter mereka dari The Fed tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/10/2024). 

Menurut CME FedWatch, pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada November dan memperkirakan peluang 86% untuk penurunan 25 basis poin. adapun 50 basis poin ditaksir menurun pada Desember mendatang. 

Dari dalam negeri, Bank Dunia mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dan 2025 yang masing-masing mencapai 5% serta 5,1%. Adapun, perkirakaan sebelumnya berada di level 4,9% pada 2024 dan 5% tahun 2025. 

Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2024, Bank Dunia melihat kawasan Asia Timur dan Pasifik terus bertumbuh lebih cepat daripada kawasan lain di dunia, meskipun masih lebih lambat dari sebelum pandemi Covid-19. 

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik Manuela V. Ferro menyampaikan bahwa secara umum proyeksi pertumbuhan di kawasan ini berada pada angka 4,8% di tahun 2024, dan melambat ke 4,4% di tahun 2025. 

Meski secara umum diproyeksikan melambat, Bank Dunia menyoroti Indonesia akan terus tumbuh yang ditopang oleh meningkatnya konsumsi dalam negeri, pulihnya ekspor barang, dan kembali bergairahnya sektor pariwisata. 

Di antara negara-negara besar, pada 2024 dan 2025 hanya Indonesia yang diperkirakan bertumbuh setara atau di atas tingkat pertumbuhan sebelum pandemi. 

Proyeksi Bank Dunia terhadap Indonesia juga mendekati harapan pertumbuhan pemerintah di angka 5,2% pada 2024 dan tahun depan. BPS melaporkan ekonomi Indonesia mencapai 5,05% YoY dan 5,08% secara YtD. 

Untuk perdagangan besok, Rabu (8/10/2024), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.640 – Rp15.740.

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper