Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme JP Morgan di SCMA: Revisi Naik Proyeksi Laba dan Peluang IPO Vidio

Keyakinan JP Morgan di SCMA dilandasi oleh kinerja fundamental perusahaan yang meraih laba bersih sebesar Rp327,65 miliar atau melesat 372,37% secara tahunan.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi saham tak membuat JP Morgan mengendurkan kepercayaannya kepada PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA). Emiten media ini tetap meraih peringkat overweight seiring dengan lonjakan kinerja fundamental perusahaan. 

Hingga semester I/2024, SCMA membukukan laba bersih sebesar Rp327,65 miliar atau melesat 372,37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp69,36 miliar. 

Kenaikan laba bersih perseroan diikuti dengan performa top line atau pendapatan yang meraih Rp3,32 triliun hingga paruh tahun ini. Capaian tersebut meningkat 9,77% year on year (YoY) dari tahun sebelumnya yang membukukan Rp3,03 triliun. 

Pendapatan bersih SCMA ditopang segmen televisi dan platform media yang mencapai Rp2,53 triliun, segmen digital sebesar Rp767,82 miliar, dan pembuatan konten menyumbang Rp842,33 miliar. Hal ini kemudian dikurangi dengan biaya eliminasi Rp1,11 triliun.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, entitas anak PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) ini meraih laba usaha Rp348,6 miliar atau tumbuh 485% YoY. 

Riset JP Morgan, yang disusun Henry Wibowo dan Arnanto Januri, memandang bahwa kinerja paruh tahun SCMA menunjukkan pemulihan yang layak dengan pertumbuhan pendapatan naik hampir 10% dan laba operasi meningkat lebih dari 5 kali. 

“Kami merevisi naik proyeksi laba bersih 2025 dengan pertumbuhan sebesar 14% menjadi Rp940 miliar,” tulis riset JP Morgan yang dikutip pada Sabtu (28/9/2024).

Di samping itu, JP Morgan meyakini bahwa aset jangka panjang SCMA seperti bisnis over the top (OTT) Vidio bakal meraih manfaat dari penurunan tingkat suku bunga acuan.  

JP Morgan menyebutkan Vidio telah membuktikan rekam jejaknya dalam meningkatkan pangsa pasar menjadi platform streaming terkemuka di Indonesia, serta mampu meraih US$200 juta dalam beberapa tahun terakhir dari sejumlah investor. 

Berdasarkan laporan Media Partners Asia (MPA) Asia Pacific Video & Broadband Industry 2024 jumlah pelanggan Vidio telah menembus angka 4 juta orang hingga akhir 2023.

Vidio menempati posisi pertama di Indonesia, disusul penyedia layanan streaming video asal Hong Kong, Viu dan Disney+ Hotstar dengan jumlah pelanggan mendekati 4 juta, dan Netflix di urutan ke empat dengan jumlah pelanggan sekitar 2 juta.

JP Morgan lantas memberikan peringkat overweight untuk SCMA karena memiliki tiga pilar bisnis utama, yakni televisi melalui saluran SCTV dan Indosiar, media digital terutama Vidio, serta produksi konten lewat melalui Indonesia Entertainment Group (IEG). 

“Kami percaya risk-reward SCMA menarik pada level saat ini didukung oleh pemulihan pengeluaran iklan dan juga potensi pertumbuhan tinggi dari bisnis OTT,” tulis JP Morgan.

Adapun risiko yang membayangi adalah penurunan likuiditas perdagangan saham, tekanan pada pengeluaran iklan dari klien FMCG yang lebih lama, dan Vidio kehilangan pangsa pasar dari platform streaming berbasis langganan, seperti Netflix, Disney+ Hotstar.

Sampai dengan akhir perdagangan Jumat (27/9/2024), saham SCMA ditutup menguat 2,52% menuju level Rp122 per saham. Banderol tersebut mencerminkan penurunan 28,24% year to date (YtD) dan terkoreksi 14,08% dalam kurun 3 bulan terakhir. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper