Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham Bank BBCA, BBRI, hingga BMRI Terjun ke Zona Merah

IHSG dibuka stagnan, tetapi bergerak ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2024). Saham BBRI, BBCA, hingga BMRI terjun ke zona merah.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan, tetapi bergerak ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2024). Saham BBRI, BBCA, hingga BMRI terjun ke zona merah.

Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.778,49. Akan tetapi, IHSG bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan dan turun hingga ke level 7.707,90.

Tercatat, 224 saham menguat, 178 saham melemah, dan 202 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.916 triliun.

Saham BBRI menjadi salah satu saham yang melemah pagi ini, dengan turun 3,17% ke level Rp5.350. Selain BBRI, saham lain yang juga melemah pagi ini adalah saham BBCA dengan turun 1,16% je level Rp10.675 per saham. 

Saham BMRI dan juga saham TLKM ikut melemah pagi ini. Saham BMRI turun 1,68% ke level Rp7.300, dan saham TLKM turun 1,27% ke level Rp3.120 per saham. 

Di sisi lain, saham-saham yang menguat pagi ini seperti MDKA yang naik 1,71% ke level Rp2.380, lalu saham ANTM yang naik 0,71% ke level Rp1.420 per saham, dan saham INCO yang naik 1,58% ke level Rp3.850. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan sentimen regional dari rencana stimulus moneter oleh bank sentral Tiongkok turut menopang rally atau bullish momentum IHSG. 

Dengan demikian, IHSG masih berpeluang kembali uji resistance dan level psikologis 7.800 di Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, rencana pelonggaran kebijakan moneter tersebut sejalan peningkatan tekanan dari ekonom domestik dan eksternal terhadap Pemerintah Tiongkok untuk segera meningkatkan stimulus, baik fiskal maupun moneter.

Meski demikian, potensi peningkatan perang dagang antara AS dengan Tiongkok perlu dicermati menyusul peluang pelarangan penggunaan komponen otomotif asal Tiongkok dan Rusia oleh produsen otomotif di AS.

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024 pada pekan pertama Oktober 2024. Selanjutnya, pasar mengantisipasi kinerja keuangan kuartal III/2024 dari emiten di BEI, serta pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024. 

Hal-hal tersebut dapat menjadi faktor kunci terhadap potensi bullish continuation pada IHSG pada Oktober 2024 nanti.

Adapun, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG pada perdagangan Rabu (25/9/2024) berpeluang bergerak menguat dengan rentang perdagangan di level 7.729 hingga 7.810 dan support di level 7.650.

Tiga saham direkomendasikan trading buy secara teknikal, yaitu ADHI, PTPP, dan PSAB. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper