Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham AMMN dan MDKA Menghijau Didorong Kenaikan Harga Tembaga dan Emas

Harga saham emiten tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) ditutup menguat hari ini.
Pekerja melakukan pencetakan emas di kilang di Australia. Bloomberg/David Gray
Pekerja melakukan pencetakan emas di kilang di Australia. Bloomberg/David Gray

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham emiten tambang emas dan tembaga kembali menguat seiring dengan kenaikan harga komoditas di pasar internasional di tengah prospek permintaan dari China pada paruh kedua tahun ini. 

Dua emiten yang bertumpu pada tambang dan niaga tembaga sekaligus emas seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) kompak ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (25/9/2024). 

Emiten kongsi keluarga Panigoro & Grup Salim AMMN menguat 100 poin atau 0,99% ke level Rp10.200 per saham pada awal perdagangan hari ini. Namun, AMMN ditutup naik tipis 0,74% ke posisi Rp10.175 per saham. Sejak awal tahun, kinerja harga saham AMMN telah menguat 55,34%. 

Sementara itu, saham emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Grup Saratoga Sandiaga Uno MDKA turut mencatatkan penguatan sebesar 60 poin atau 2,56% pada pembukaan perdagangan hari ini. Lantas, MDKA parkir di level Rp2.450 atau menguat 4,7% pada akhir perdagangan Rabu (25/9/2024).

Penguatan itu sejalan dengan apresiasi harga tembaga dan emas di bursa komoditas global. Melansir Bloomberg, Rabu (25/9/2024),harga tembaga di London Metal Exchange menguat 2,59% ke posisi US$9.796 per ton dan emas spot terkoreksi tipis 0,07% ke level US$2.655,14 per troy ounces. Sepanjang tahun berjalan 2024, emas spot sudah naik 28,7% dan tembaga menguat 14,45%. 

Penguatan harga komoditas logam itu didorong oleh stiumulus perekonomian China yang didorong oleh bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC).

Melansir Reuters, Gubernur PBoC Pan Gongsheng mengatakan bank sentral akan memangkas suku bunga 7-day reverse repo rate sebesar 0,2 poin persentase menjadi 1,5%. 

Selain itu, PBoC juga memangkas giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 50 basis poin dalam waktu dekat, sehingga memberikan likuiditas ekstra sekitar 1 triliun yuan atau US$142,21 miliar untuk perbankan.

“Stimulus yang terus diberikan ini direspon positif dengan adanya harapan pertumbuhan terhadap perekonomian China dan kenaikan harga komoditas metal seperti tembaga. Kami melihat ini bisa menjadi sentimen positif bagi AMMN dan MDKA,” tulis Kiwoom Sekuritas dalam risetnya. 

Sementara itu, GM Corporate Communication MDKA Tom Malik mengatakan perseroan tengah berupaya untuk melakukan optimalisasi penambangan serta efisiensi biaya produksi untuk meningkatkan margin di tengah reli harga emas saat ini. 

"Kenaikan harga komoditas emas karena berbagai kejadian global tentunya akan berpengaruh positif terhadap kinerja Grup Merdeka," kata Tom saat dihubungi Bisnis, Senin (26/8/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper