Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Sentuh Rekor Tertinggi di US$2.600 usai The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps

Harga emas menyentuh level all time high di US$2.600 per troy ounce setelah The Fed memangkas suku bunga sebelum kembali turun merespons pidato Jerome Powell.
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa di level US$2.600 per troy ounce setelah bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga 50 basis poin.

Dalam rapat The Fed yang berakhir pada Rabu waktu AS, bank sentral AS ini memutuskan untuk memangkas suku bunga Federal Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin dari posisi 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5% untuk memperkuat ekonomi Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (19/9/2024), The Fed memangkas suku bunga untuk mempertahankan kondisi ekonomi Amerika Serikat menjadi lebih stabil, khusus untuk mencegah penurunan pada sektor tenaga kerja. 

"Keputusan The Fed menjadi babak baru bagi Federal. Komite memperkirakan pemotongan setengah poin lagi pada sisa tahun 2024," dikutip dari Bloomberg.

Emas, yang cenderung diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah, naik sebanyak 1,2% menjadi $ 2.600,16 per ons sebelum berbalik turun setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga secara agresif.

Harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$2,552.77 per troy ounce pada pukul 16.12 waktu New York.

Proyeksi yang dirilis setelah pertemuan FOMC The Fed menunjukkan mayoritas tipis 10 dari 19 pejabat mendukung penurunan suku bunga setidaknya setengah poin tambahan selama dua pertemuan bank sentral yang tersisa tahun ini.

Pendiri GraniteShares Advisors Will Rhind mengatakan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga The Fed berarti suku bunga akan turun dan dolar AS akan mulai melemah.

“Itu bagus untuk emas. Peningkatan berikutnya untuk emas adalah jika ada perasaan bahwa kita sedang menuju resesi, dan faktor ketakutan muncul dan orang-orang perlu mulai membeli emas sebagai lindung nilai,” ungkapnya seperti diutip Bloomberg.

Pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka sekarang melihat risiko terhadap lapangan kerja dan inflasi sebagai “kurang lebih seimbang.”

Powell juga mengatakan bahwa ekonomi pada dasarnya baik-baik saja dan menyatakan keyakinannya bahwa pasar tenaga kerja dapat menghindari kenaikan tingkat pengangguran yang terlihat dalam beberapa waktu belakangan.

Langkah Agresif

CEO Infrastructure Capital Advisors Jay Hatfield mengatakan the Fed bergerak agresif pada pertemuan ini sebagai tanggapan atas mandat ganda mereka, tetapi tidak mengindikasikan bahwa The Fed mengharapkan resesi.

“Kami percaya emas kemungkinan akan bergerak lebih tinggi karena suku bunga global terus turun. Jadi kami akan cenderung untuk menambah posisi long pada emas,” jelasnya.

Harga emas telah naik secara dramatis tahun ini dengan melonjak lebih dari 24% dan terus mencetak rekor tertingginya.

Reeli di awal tahun 2024 didukung oleh permintaan pasar negara berkembang, terutama dari bank sentral dan konsumen serta investor Asia, namun fokus dalam beberapa bulan terakhir telah bergeser ke The Fed, dan prospek ekonomi AS.

Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil biasanya diuntungkan dalam lingkungan dengan suku bunga rendah, dan kekhawatiran resesi cenderung mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai seperti emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper