Bisnis.com, JAKARTA — Konflik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie masih berlanjut. Lalu, bagaimana performa masing-masing perusahaan baik terafiliasi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie di pasar saham?
Berdasarkan pantauan Bisnis hingga akhir sesi I, Selasa (17/9/2024), saham terafiliasi Arsjad Rasjid PT Indika Energy Tbk. (INDY) tercatat diperdagangkan melemah pada sesi I hari ini. Saham INDY ditutup turun 1,67% ke level Rp1.470 per saham pada sesi I hari ini.
Saham INDY diperdagangkan pada level Rp1.460-Rp1.500 per saham. Hingga akhir sesi I, sebanyak 4,23 juta saham INDY diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp6,24 miliar.
Adapun sejak awal tahun, saham INDY tercatat masih bergerak menguat 2,44%. Sementara itu, selama tiga bulan terakhir, saham INDY tercatat telah menguat 20,99%.
Sebagaimana diketahui, Arsjad Rasjid merupakan Direktur Utama pada INDY. Arsjad juga diketahui menggenggam sejumlah 1,2 juta saham INDY, atau setara dengan 0,023% kepemilikan.
Berbeda dengan INDY, saham terafiliasi Anindya Bakrie yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) dan PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) tercatat ditutup menguat pada sesi I perdagangan hari ini.
Baca Juga
Saham VKTR tercatat naik hingga 5,56% ke level Rp133 per saham pada sesi I hari ini. Saham VKTR diperdagangkan pada level Rp126-Rp137 per saham hari ini.
Sebanyak 56,61 juta saham VKTR ditransaksikan hari ini, dengan nilai mencapai Rp7,53 miliar.
Saham VKTR tercatat telah menguat 9,92% sejak awal tahun atau year to date, dan menguat 16,67% dalam tiga bulan terakhir. Akan tetapi, dalam satu bulan terakhir, saham VKTR telah melemah 5%.
Sebagaimana diketahui, Anindya Bakrie bertindak sebagai Komisaris Utama VKTR.
Sama seperti VKTR, saham afiliasi Anindya Bakrie lainnya yakni BNBR juga ditutup mengalami penguatan pada sesi I hari ini. Saham BNBR naik 2,38% ke level Rp43 per saham.
Saham BNBR tercatat diperdagangkan pada level Rp43-Rp44 pada perdagangan hari ini. Akan tetapi, perlu dicatat, saham BNBR tercatat menjadi salah satu saham yang masuk ke dalam pemantauan khusus dengan kriteria nomor 1, yaitu harga rata-rata saham selama enam bulan terakhir di pasar reguler kurang dari Rp51 per saham.
Saham BNBR sendiri secara year to date tercatat melemah 14%. Akan tetapi, dalam tiga bulan terakhir saham BNBR tercatat telah menguat 115%.
Anindya Bakrie tercatat memegang posisi sebagai Direktur Utama pada BNBR.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 yaitu Arsjad Rasjid secara tiba-tiba dilengserkan melalui Munaslub 2024 dan diganti oleh Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029.
Namun, Arsjad menyatakan bahwa Munaslub Kadin yang digelar Sabtu (14/9/2024) lalu tidak sah atau ilegal. Dia mengatakan Munaslub Kadin tersebut tidak sesuai dengan dasar hukum dan aturan organisasi yang berlaku.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.