Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Kinerja Laba BSDE Usai Insentif PPN DTP 100% Diperpanjang

BSDE diperkirakan meraih pertumbuhan laba bersih pada 2024 karena didorong katalis PPN DTP 100% hingga peluncuran produk baru.
BSDE diperkirakan meraih pertumbuhan laba bersih pada 2024 karena didorong katalis PPN DTP 100% hingga peluncuran produk baru. /Istimewa
BSDE diperkirakan meraih pertumbuhan laba bersih pada 2024 karena didorong katalis PPN DTP 100% hingga peluncuran produk baru. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) diramal mengakumulasikan pertumbuhan laba bersih pada 2024. Hal ini dipengaruhi sejumlah katalis, salah satunya keberlanjutan insentif untuk sektor properti hingga akhir tahun.

Hingga semester I/2024, emiten properti Grup Sinar Mas Land ini telah mencetak laba bersih sebesar Rp2,33 triliun atau melonjak hingga 94,28% year-on-year (YoY).

Kenaikan laba bersih BSDE didorong oleh kinerja pendapatan usaha yang meraih Rp7,34 triliun, tumbuh 46,99% YoY. Performa ini ditopang oleh pendapatan usaha BSDE dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title yang berkontribusi Rp6,44 triliun.

Analis KB Valbury Sekuritas Benyamin Mikael, dalam riset yang dipublikasikan pada akhir Agustus 2024, mengatakan bahwa laba yang diperoleh BSDE pada semester I/2024 telah melampaui ekspektasi KB Valbury ataupun konsensus.

“Karena laba bersih BSDE telah melebihi ekspektasi kami secara signifikan, kami telah merevisi proyeksi laba kami menjadi Rp3,4 triliun yang merupakan laba tertinggi kedua dalam sejarah perusahaan,” ujarnya dikutip pada Selasa (3/9/2024).

Menurutnya, pendorong utama kinerja laba BSDE ke depan mencakup penjualan lahan joint venture senilai Rp900 miliar dan volume serah terima yang lebih tinggi pada semester II/2024.

Adapun, katalis pada paruh kedua tahun ini, antara lain peluncuran produk yang lebih agresif, perpanjangan diskon Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% hingga Desember 2024, dan pembukaan jalan tol Serpong-Balaraja pada kuartal III/2024.

Dengan sederet katalis tersebut, KB Valbury menyematkan rekomendasi beli untuk BSDE dengan target harga Rp1.585, lebih tinggi dari target sebelumnya Rp1.310. Kini, saham BSDE berada di level Rp1.275 atau tumbuh 18,06% year-to-date (YtD).

Sementara itu, terkait insentif PPN DTP, Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan diskon PPN akan menggarihan pembelian rumah dan apartemen hingga akhir tahun ini. Namun, perseroan masih menunggu aturan teknis terkait kebijakan tersebut.

Pemerintah diketahui kembali memperpanjang program insentif PPN DTP hingga Desember 2024. Padahal, stimulus yang berlaku untuk unit rumah di bawah Rp5 miliar dan batasan pemberian insentif Rp2 miliar ini, sejatinya telah berakhir pada Juni lalu.

Sekretaris Perusahaan BSDE Ricardo Arief Dharmawan menambahkan kebijakan diskon PPN DTP memiliki dua sisi positif, baik kepada pelanggan maupun perusahaan. Bagi BSDE, kontribusi penjualan berkategori PPN DTP mencapai 15% - 20% terhadap marketing sales.

“Jadi, dengan adanya kebijakan insentif PPN DTP 100% bisa meningkatkan performa," ujar Ricardo dalam Public Expose Live 2024 yang digelar pekan lalu.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper