Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Kripto Siap Naik Kelas, Pedagang: Reksa Dana Bisa Jadi Jembatan

Terdapat peluang sinergi industri Kripto dengan industri jasa keuangan lainnya, yakni sebagai underlying asset.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri menilai aset kripto bisa menjadi underlying asset dalam sinerginya dengan industri jasa keuangan melalui pengembangan reksa dana atau Exchange Traded Fund (ETF).

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) yang juga CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis menyebut adanya potensi pengembangan ETF yang berbasis aset Kripto.

Meski ada potensi, menurutnya, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, jika hal tersebut benar-benar ingin diterapkan di Indonesia.

"Saat ini di Indonesia, investor institusional belum diizinkan untuk berinvestasi dalam Kripto, yang membuat pengembangan ETF atau reksa dana berbasis Kripto sulit," katanya, Selasa (13/8/2024).

Menurutnya, regulasi yang jelas dan mendukung dari pihak OJK diperlukan untuk memungkinkan kolaborasi tersebut diluncurkan.

Dia mengingatkan adanya risiko yang tinggi terkait dengan Kripto, maka perlindungan konsumen menjadi tantangan utama.

Adapun dia menegaskan bahwa OJK dan manajer investasi perlu memastikan bahwa produk ini dipahami dengan baik oleh investor dan ada mekanisme perlindungan yang memadai.

"Likuiditas Kripto bisa menjadi masalah, terutama untuk aset Kripto yang kurang likuid. Ini bisa menyulitkan manajer investasi untuk mengeksekusi transaksi dengan cepat, terutama dalam skenario pasar yang volatile," ujarnya.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa penggunaan aset Kripto sebagai underlying asset dapat menawarkan diversifikasi yang unik.

"ETF atau reksa dana berbasis Kripto dapat memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar kripto tanpa harus langsung membeli dan menyimpan kripto itu sendiri," ucapnya.

Mengingat volatilitas pasar Kripto, menurutnya, produk investasi berbasis Kripto memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang tinggi, yang bisa menarik minat investor yang mencari keuntungan lebih besar.

Dia menegaskan bahwa memperkenalkan ETF atau reksa dana Kripto di Indonesia dapat mendorong inovasi di industri jasa keuangan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain yang lebih kompetitif dalam ekosistem keuangan global.

Untuk diketahui, OJK menyatakan membuka peluang sinergi atau kolaborasi industri Kripto dengan industri jasa keuangan lainnya.

Inisiatif kolaborasi itu muncul setelah OJK diamanahkan tugas untuk mengatur dan mengawasi aset keuangan digital termasuk aset Kripto, berdasarkan Undang-Undang (UU) PPSK.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi mengatakan, kebijakan ini akan berlaku selambatnya 2 tahun setelah resmi efektif berlakunya UU PPSK yang diberlakukan di 12 Januari 2023.

"Jadi selambatnya di Januari 2025 yang akan datang peralihan kewenangan tugas pengaturan pengawasan itu akan terjadi di OJK," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper