Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2024). Saham-saham BUMN karya seperti WIKA, PTPP, hingga ADHI ditutup menjadi top gainers sore ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 WIB IHSG berada pada posisi 7.356,63 atau naik 0,81%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.286-7.366.
Tercatat, 332 saham menguat, 230 saham melemah, dan 224 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp12.489 triliun.
Saham BUMN karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) terpantau menjadi salah satu saham dengan kenaikan terbesar pada hari ini setelah menguat 24,3% ke Rp266 per saham.
Saham lain yang terpantau menguat adalah PT PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang naik 22,68% ke Rp476, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang juga naik hingga 22,66% ke level Rp314 hari ini.
Sementara itu, berdasarkan nilai transaksinya, saham BBCA menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar hari ini senilai Rp567,1 miliar. Saham BBCA naik 0,98% ke level Rp10.300 per saham.
Baca Juga
Setelah itu, saham BBRI dan BMRI menyusul di belakang, dengan nilai transaksi masing-masing Rp516,7 miliar dan Rp477,9 miliar. Saham BBRI naik 0,85% ke level Rp4.720 dan saham BMRI naik 1,45% ke level Rp7.000 per saham.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan penguatan IHSG hari ini ditopang oleh aliran dana masuk investor asing.
"Masuknya aliran dana investor asing memberikan dampak positif terhadap minat investor asing untuk berinvestasi, sehingga memberikan katalis positif pada nilai rupiah dan juga IHSG," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Menurut Pilarmas Sekuritas, pencapaian ini tidak terlepas dari solidnya ekonomi dalam negeri. Bank Indonesia menyampaikan bahwa pada periode 5 hingga 9 Agustus 2024, aliran modal asing masuk di pasar keuangan domestik tercatat beli neto sebesar Rp1,62 triliun. Dana asing masuk dari pasar surat berharga negara (SBN) dan pasar saham.
Masuknya dana investor asing ke pasar keuangan domestik membuat premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
