Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuda-Kuda PLN, KAI, dan Pegadaian Lunasi Obligasi Rp5,1 Triliun pada 2024

PT PLN, KAI, dan Pegadaian bakal menghadapi utang obligasi senilai total Rp5,1 triliun yang jatuh tempo pada tahun ini.
Perusahaan BUMN, yakni PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Pegadaian telah mengalokasikan dana untuk melunasi obligasi senilai Rp5,1 triliun yang jatuh tempo pada 2024./PLN
Perusahaan BUMN, yakni PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Pegadaian telah mengalokasikan dana untuk melunasi obligasi senilai Rp5,1 triliun yang jatuh tempo pada 2024./PLN

Bisnis.com. JAKARTA – Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Pegadaian telah mengalokasikan dana untuk melunasi obligasi senilai Rp5,1 triliun yang jatuh tempo pada 2024.

Melansir data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah tersebut merupakan hasil akumulasi dari total obligasi milik PLN yang memiliki nilai pokok Rp996,7 miliar, lalu KAI sebesar Rp1,9 triliun, dan Pegadaian mencapai Rp2,2 triliun.

Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, menyatakan perusahaan sudah menyiapkan dana untuk melunasi dua obligasi yang jatuh tempo pada Oktober dan November 2024.

Utang itu berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap V Tahun 2019 Seri A pada 1 Oktober 2024 senilai Rp795,7 miliar, dan Obligasi Berkelanjutan II PLN Tahap II Tahun 2017 Seri B pada 3 November sebesar Rp201 miliar.

“Saat ini, PLN telah menyiapkan likuiditas untuk pembayaran obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (9/8/2024).

Gregorius menambahkan kinerja keuangan PLN kini semakin kokoh, tecermin dari realisasi pertumbuhan laba bersih perusahaan. Dia mencontohkan PLN mampu mencetak laba bersih Rp13,2 triliun pada 2021, yang kemudian meningkat ke Rp22,07 triliun pada 2023.

“Tidak cukup sampai di situ, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp12,77 triliun,” pungkasnya.

Sementara itu, PT KAI menghadapi jatuh tempo Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 Seri B pada 21 November 2024 senilai Rp1 triliun, dan Obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Seri A yang jatuh pada 13 Desember 2024 dengan nilai Rp900 miliar.

Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba mengatakan bahwa seiring jatuh tempo obligasi Rp1,9 triliun pada akhir 2024, perusahaan transportasi milik negara ini berencana melakukan refinancing atau pendanaan ulang lewat penerbitan obligasi.

“Sumber dana pembayaran jatuh tempo obligasi pada tahun ini direncanakan melalui refinancing dari penawaran umum berkelanjutan II Tahun 2024, di mana saat ini sedang dalam proses mempersiapkan penerbitan,” ucap Anne.

PT KAI baru-baru ini juga menerbitkan obligasi dan sukuk bernilai total Rp1 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi, dana ini akan digunakan untuk membayar pengadaan 54 lokomotif dan pengadaan aset gerbong datar di Sumatera Selatan.

Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi

Di sisi lain, PT Pegadaian bakal menghadapi utang obligasi sebesar Rp2,2 triliun yang jatuh tempo pada 4 September 2024. Kewajiban itu berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 Seri A.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam menuturkan bahwa anggota Holding Ultra Mikro (UMi) tersebut akan melunasi nilai pokok obligasi dengan sumber dana yang berasal dari fasilitas pinjaman perbankan.

“Proyeksi sisa plafon perbankan per Agustus 2024 cukup untuk melunasi surat utang sebesar Rp2,2 triliun tersebut,” ujarnya kepada Bisnis.

Zulfan menambahkan bahwa PT Pegadaian juga berencana menerbitkan kembali obligasi pada semester II/2024. Langkah ini akan ditempuh dengan tetap memperhatikan kondisi pasar.

Dalam perkembangan sebelumnya, PT Pegadaian telah merilis Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Tahap II. Kedua instrumen investasi itu disebut telah habis diborong.

Dengan kupon final sebesar 6,65%, PT Pegadaian mencatatkan oversubscribed selama masa penawaran yang berlangsung pada 23 Juli hingga 6 Agustus 2024. Total dana yang diraih mencapai lebih dari Rp2,2 triliun, melampaui target awal Rp1,5 triliun.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper