Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Mobil Listrik Indomobil (IMAS), Siap Ngebut di GIIAS 2024

Grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) memiliki portofolio mobil listrik di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto (ketiga kiri) berbincang dengan Presiden Komisaris Indomobil Group Soebronto Laras (ketiga kanan) saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023).  JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti PEMBUKAAN GIIAS 2023
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto (ketiga kiri) berbincang dengan Presiden Komisaris Indomobil Group Soebronto Laras (ketiga kanan) saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti PEMBUKAAN GIIAS 2023

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) memiliki sederet portofolio mobil listrik yang didominasi merek-merek China. Penjualan IMAS pun bersiap ngebut di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidjojo mengatakan alasan perseroan melirik produsen asal China untuk memperkuat portofolio kendaraan listrik (electric vehicle/EV), sebab Negeri Tirai Bambu tersebut jauh lebih maju dalam hal ekosistem EV.  

Menilik aksi korporasi terbaru, pada 20 Juni 2024 IMAS melalui anak usahanya, PT Indomobil Energi Baru telah meneken perjanjian kerja sama dengan produsen mobil asal China, SAIC MAXUS Automotive Co Ltd.

Dalam perjanjian tersebut, disepakati bahwa Indomobil Energi Baru telah ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor merek Maxus beserta pelayanan purna jual, termasuk suku cadang dan aksesorisnya di Indonesia.

Pada perkembangan lain, IMAS juga membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan produsen mobil listrik China, GAC AION. Adapun, mobil listrik GAC AION Y Plus akan dipasarkan di Indonesia dengan skema impor utuh sebelum akhirnya dirakit secara lokal.

Nantinya, joint venture tersebut akan memiliki fasilitas perakitan yang telah disediakan oleh PT National Assemblers, anak perusahaan Grup Indomobil, di Cikampek, Jawa Barat dan mulai beroperasi pada kuartal IV/2024.

Jusak mengatakan bahwa saat ini banyak negara-negara maju sudah mulai meninggalkan mobil berbahan bakar BBM (internal combustion engine/ICE). Alhasil, perseroan mulai lebih giat melakukan penetrasi ke kendaraan listrik untuk mengikuti perkembangan yang terjadi di industri otomotif saat ini.  

"Jadi kami adalah basically perusahaan yang melakukan penjualan di otomotif, jadi mau tidak mau kami harus masuk ke kendaraan yang berbasis EV, dan saat ini yang terkuat di dunia dengan portfolio yang paling besar adalah memang dari China," ujar Jusak dalam paparan publik IMAS, Kamis (20/6/2024). 

Sebelum meluncurkan AION Y Plus, Indomobil sudah terlebih dahulu meluncurkan mobil listrik Citroen E-C3. Kemudian masih ada teknologi hybrid dari Great Wall Motors (GWM) asal China, melalui produk Tank 500 HEV, dan Haval H6 HEV. Alhasil, IMAS pun berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak lagi merek mobil listrik di Indonesia.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan ajang GIIAS 2024 yang akan digelar pada 18-28 Juli 2024 berpotensi mendorong peningkatan penjualan pada emiten otomotif, termasuk IMAS.

Menurutnya, pada semester II/2024 emiten otomotif juga mendapatkan sentimen positif dari program ataupun insentif pemerintah untuk mendorong penjualan mobil, serta adanya inovasi produk-produk baru termasuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Adapun, saham IMAS naik 0,38% atau 5 poin ke posisi Rp1.320 per saham pada Jumat (12/7/2024) pukul 10.38 WIB. Namun, secara year-to-date (YtD) saham IMAS terkoreksi 5,38%.

Kendati demikian, Kiwoom Sekuritas saat ini merekomendasikan investor wait and see terlebih dahulu untuk saham IMAS.

---

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper