Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Rights Issue Tembus Rp32,57 Triliun, BEI: 24 Emiten Masih Antre

Penggalangan dana melalui melalui aksi korporasi rights issue tembus Rp32,57 triliun per 5 Juli 2024. Tercatat 24 emiten masih mengantre di pipline BEI.
Penggalangan dana melalui melalui aksi korporasi rights issue tembus Rp32,57 triliun per 5 Juli 2024. Tercatat 24 emiten masih mengantre di pipline BEI. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Penggalangan dana melalui melalui aksi korporasi rights issue tembus Rp32,57 triliun per 5 Juli 2024. Tercatat 24 emiten masih mengantre di pipline BEI. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Penggalangan dana melalui melalui aksi korporasi rights issue atau penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tembus Rp32,57 triliun per 5 Juli 2024.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjelaskan sejauh ini masih ada 24 perusahaan tercatat dalam antrean pipeline rights issue BEI dari berbagai sektor.

"Sementara itu per tanggal 5 Juli 2024 telah terdapat 12 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp32,57 triliun," ujar Nyoman dalam keterangannya, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Ditilik berdasarkan sektornya, perusahaan di sektor consumer cyclicals mendominasi sebanyak 8 perusahaan yang masih antre untuk menggelar aksi rights issue. Disusul sektor finansial sebanyak 5 emiten.

Kemudian, perusahaan di sektor energi dan consumer non-cyclicals masing-masing sebanyak 4 perusahaan. Selanjutnya sektor basic material, infrastruktur, serta transportasi dan logistik masing-masing sebanyak 1 perusahaan.

Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada beberapa emiten yang mengumumkan aksi rights issue. Misalnya, pada Juli 2024, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan menjalankan aksi korporasi right issue atau PMHMETD VII sebanyak 1,31 miliar dengan nilai nominal saham baru Rp100.

Adapun, harga pelaksanaan right issue BBYB kali ini sebesar Rp300 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah senilai Rp393,5 miliar yang berasal dari saham portepel perseroan dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelumnya, emiten perkapalan PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) mengantongi persetujuan penambahan modal dengan hak pemesanan efek terlebih dahulu (rights issue) untuk rencana akuisisi. 

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 April 2024, TPMA mengantongi persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu seri I (PHMETD I) dengan jumlah lembar sebanyak banyaknya 1,13 miliar saham baru.

Pada akhir April 2024 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) juga menggelar rights issue dengan nilai Rp3,2 triliun. Setelah rights issue, kepemilikan pemegang saham pengendali dari Korea Selatan diproyeksikan menebal.

Berdasarkan prospektus, SDRA menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue sebanyak-banyaknya 6,4 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Adapun, harga pelaksanaan rights issue SDRA tersebut sebesar Rp500 per lembar. Lalu nilai emisi atas pelaksanaan PMHMETD IV ini sebanyak-banyaknya Rp3,2 miliar.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper