Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ST012 Laris Rp19,65 Triliun, Mayoritas Diborong Milenial

Investor milenial mendominasi penjualan ST012, laris Rp19,65 triliun.
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengumumkan penjualan Sukuk Tabungan seri ST012 tembus Rp19,65 triliun dari kedua seri. Totalnya, ada sebanyak 76.371 investor yang memborong ST012 dan mayoritas didominasi kalangan milenial.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, penjualan ST012 cukup baik. Animo masyarakat masih cukup tinggi terhadap ST012, tecermin dari nominal pemesanan dan jumlah investor ST012 yang sejauh ini sejalan dengan ekspektasi pemerintah.

"Untuk mengakomodir tingginya minat masyarakat terhadap ST012, pemerintah telah beberapa kali menambah kuota penjualan ST012 selama masa penawaran," ujar Dwi kepada Bisnis, dikutip Selasa (4/6/2024).

Sebagaimana diketahui, pemerintah meluncurkan ST012 dalam dua seri, yakni ST012-T2 (tenor 2 tahun) dengan kupon 6,40%, dan Green Sukuk Ritel ST012-T4 (tenor 4 tahun) dengan kupon tertinggi 6,55% per tahun. Masa penawaran ST012 dimulai sejak 26 April hingga 29 Mei 2024.

Alhasil, total penjualan ST012 sebesar Rp19,65 triliun, yang secara terperinci terdiri dari ST012-T2 sebesar Rp14,57 triliun dan ST012-T4 sebesar Rp5,08 triliun.

"Rata-rata pemesanan per investor pada ST012 yaitu sebesar Rp242,16 juta untuk ST012-T2 dan Rp231,92 juta untuk ST012-T4," tulis DJPPR Kemenkeu di laman resminya.

Ditinjau berdasarkan generasi investor, penjualan ST012 didominasi oleh investor milenial sebanyak 45.412 investor dengan masing-masing sebanyak 32.526 investor (54,06%) untuk ST012-T2, dan 12.886 investor (58,87%) untuk ST012-T4.

Berdasarkan Wilayah Pemesanan, ST012 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat, selain DKI Jakarta, dengan jumlah investor untuk ST012-T2 sebanyak 36.996 orang (61,49%) dan volume pemesanan sebesar Rp7,16 triliun (49,17%). Sementara itu, ST012-T4 sebanyak 13.369 orang (61,07%) dengan volume pemesanan sebesar Rp2,40 triliun, (47,35%).

Adapun, jumlah investor baru ST012-T2 dan ST012-T4 terhadap SBN ritel sebanyak 19.308 investor dengan total volume pemesanan Rp3,79 triliun. Sementara itu jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebanyak 25.570 investor dengan total volume pemesanan Rp5,29 triliun.

Lebih lanjut Dwi mengatakan, cukup baiknya penjualan ST012 ini dikarenakan literasi masyarakat akan instrumen pemerintah sudah semakin baik, meskipun masih perlu terus ditingkatkan. 

"Selain itu, sebagai salah satu instrumen SBN ritel, ST012 memiliki risiko yang relatif sangat kecil dan memiliki karakteristik yang sangat menguntungkan bagi investor ritel, yaitu aman, sesuai dengan prinsip syariah karena memperoleh opini syariah dari DSN-MUI, mudah dan terjangkau, serta menguntungkan," katanya. 

ST012 tetap laris diborong investor usai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 21-22 Mei 2024. 

Perlu diketahui, kupon ST012 memiliki karakteristik mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Artinya, imbal hasil ST012 bisa naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, tapi tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal. 

"Tidak lupa juga ST012 bertenor 4 tahun, yaitu seri ST012-T4 merupakan Green Sukuk Ritel yang menggunakan SDGs framework, sehingga mendorong minat investor yang sangat concern terhadap upaya pelestarian lingkungan," pungkas Dwi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper