Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ST012 Laris Terjual Rp12,22 Triliun, Kemenkeu Tambah Kuota

Sukuk Tabungan seri ST012 telah laris terjual sekitar Rp12,22 triliun per Senin (20/5/2024). Kemenkeu tambah kuota jadi Rp14 triliun.
Sukuk Tabungan seri ST012 telah laris terjual sekitar Rp12,22 triliun per Senin (20/5/2024). Kemenkeu tambah kuota jadi Rp14 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P
Sukuk Tabungan seri ST012 telah laris terjual sekitar Rp12,22 triliun per Senin (20/5/2024). Kemenkeu tambah kuota jadi Rp14 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sukuk Tabungan seri ST012 telah laris terjual sekitar Rp12,22 triliun per Senin (20/5/2024), sejak perdana diluncurkan pada 26 April 2024. Antusias investor ritel terhadap ST012 cukup tinggi.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) pun memutuskan untuk menambah kuota penerbitan ST012 dari awalnya Rp10 triliun menjadi Rp14 triliun. Adapun, masa penawaran akan berakhir pada 29 Mei 2024.

Sebagaimana diketahui, pemerintah meluncurkan ST012 dalam dua seri, yakni ST012-T2 (tenor 2 tahun) dengan kupon 6,40%, dan Green Sukuk Ritel ST012-T4 (tenor 4 tahun) dengan kupon tertinggi 6,55% per tahun.

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (20/5) pukul 10.10 WIB, ST012 terpantau laris diborong investor sebanyak Rp12,22 triliun dari kedua seri.

Secara terperinci, ST012-T2 telah terjual sekitar Rp9,05 triliun atau 90,5% dari kuota penawaran yang ditambah menjadi Rp10 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST012 tinggal tersisa Rp934,41 miliar.

Berikutnya, ST012-T4 telah terjual sekitar Rp3,17 triliun atau 79,4% dari kuota yang ditambah menjadi Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST012 tinggal tersisa Rp820,22 miliar.

Alhasil, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa secara persentase, jumlah peminat ST012 tenor 2 tahun lebih banyak dibandingkan tenor 4 tahun.

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengatakan, tren investasi di Surat Berharga Negara (SBN) ritel diperkirakan akan terus berlanjut pada 2024, sejalan dengan kebutuhan dana yang besar untuk memenuhi instrumen keuangan yang jatuh tempo.

"Ini bisa menjadi indikasi bahwa investor ritel mungkin akan mempertebal porsi SBN mereka," ujarnya kepada Bisnis.

Lebih lanjut dia mengatakan, proyeksi penjualan ST012 dengan kupon rekor 6,55% per tahun untuk ST012-T4 diharapkan akan meningkat. Menurutnya, kupon ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir dan berpotensi akan menarik minat investor.

"Terutama karena kupon tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito bank BUMN yang biasanya berkisar 3-4% per tahun," pungkas Reza.

Adapun, kupon ST012 pun mencapai rekor tertinggi 4 tahun terakhir. Sebelumnya, pada November 2019 Kemenkeu meluncurkan ST006 dengan kupon 6,75% per tahun ST006. Saat itu, suku bunga acuan BI7DRR di level 5%.

Kupon ST012 juga mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) secara tak terduga mengerek suku bunga 25 basis poin (bps) ke level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Rabu (24/4/2024). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper