Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) merilis 3 varietas bibit unggul sawit terbaru yang tahan terhadap penyakit Ganoderma sehingga menambah bibit yang dimiliki perseroan menjadi 6 jenis.
Tiga varietas baru ini dirilis setelah dinyatakan lulus Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan oleh Direkorat Jenderal Perkebunan di Bogor, pada Kamis 16 Mei 2025. Keunggulan paling utama dari ketiga varietas teranyar ini adalah moderat resisten atau tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma.
Penyakit ini merupakan musuh bagi para pelaku industri sawit termasuk para petani karena sulit ditangani bila sudah terinfeksi. Ganoderma menyebabkan pelapukan pada bagian dalam pohon hingga membuat tanaman mati secara perlahan. Hal ini dapat menjadi kendala produktivitas perkebunan sawit secara nasional.
Sebelumnya pada 2020 Astra Agro telah berhasil menciptakan tiga varietas andalan untuk mendukung daya saing dan produktivitas kebun sawit yang diberi nama AAL Lestari, AAL Sejahtera, dan AAL Nirmala.
Lima tahun berselang Astra Agro kembali melepas bibit-bibit unggul dengan berbagai pembaruan serta keunggulan bernama DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, DxP AAL Sejahtera MRG.
Senior Vice President Research and Development Astra Agro Lestari Cahyo Wibowo menyebutkan penyakit busuk pangkal batang ini telah berkembang cukup pesat di Indonesia seperti di Sulawesi Barat dan Sumatera.
Baca Juga
“Salah satu upaya kami dalam menangani penyakit ini yaitu dengan meneliti dan mengembangkan bibit unggul moderat tahan Ganoderma serta kultur teknis yang baik dan mampu menghasilkan produksi yang tinggi,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (28/5/2025).
Sebagai pemegang gelar Doktoral, Cahyo mengungkapkan bila penyakit ini mampu membunuh tanaman kelapa sawit dengan relatif cepat sehingga total populasi tanaman per hektar (SPH) akan turun drastis dan mengakibatkan penurunan produksi TBS yang signifikan.
Hal tersebut yang mendasari tim Research and Development (R&D) Astra Agro menganggap perlu memperbaharui varietas unggul sebelumnya dengan menambahkan keunggulan yakni tahan terhadap Ganoderma.
Keunggulan lainnya yang tidak kalah penting adalah mencegah masalah partenokarpi atau kerap disebut dengan buah kempet. Cahyo menyebutkan bahwa tiga varietas terbaru ini tidak akan menghasilkan buah kempet, sehingga berpengaruh positif terhadap produktivitas yang dihasilkan.
Demikian pula dengan sex ratio atau perbandingan bunga betina dengan total bunga yang ada. Sex ratio pada varietas terbaru ini cukup seimbang yakni sekitar 75% – 88% hal ini mampu mendukung penyerbukan secara alamiah di lapangan tanpa bantuan secara manual.
Meskipun memiliki keunggulan yang baru, tiga varietas ini tetap memiliki keunggulan-keunggulan pada varietas sebelumnya seperti produksi tandan buah segar (TBS)dan kandungan minyak yang lebih banyak.
Cahyo menyampaikan dengan dirilisnya tiga varietas baru ini, Astra Agro berharap dapat segera mengaplikasikan bibit-bibit ini di kebun operasional perseroan, khususnya di wilayah endemik busuk pangkal batang. Dengan demikian, risiko kehilangan produksi akibat serangan penyakit ini dapat diminimalkan.
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian Ebi Rulianti mengatakan tiga benih baru Astra Agro merupakan terobosan dan inovasi yang sangat baik.
“Varietas kelapa sawit DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, DxP AAL Sejahtera MRG, layak untuk dilepas atau lulus karena kami nilai menjadi solusi dalam penanganan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma boninense,” ujarnya.
Menurutnya, Astra Agro memiliki tim pengembangan dan penilitian yang mumpuni karena berhasil merilis benih baru dalam waktu yang lebih singkat. Padahal biasanya pelepasan varietas baru kelapa sawit dengan moderat resisten Ganoderma membutuhkan waktu sekitar 15 sampai dengan 20 tahun.
AALI yang masuk dalam Konsorsium Genom Sawit Indonesia (KGSI) telah ikut berkontribusi dalam melawan penyakit tanaman tersebut. Ebi menambahkan selain resisten terhadap Ganoderma, ketiga varietas yang sudah dilepas ini memiliki keunggulan produksi tinggi dan tidak menghasilkan buah kempet.
“Di Indonesia sudah dapat dipastikan tidak ada lahan atau tanah yang bebas dari Ganoderma, sehingga adanya varietas baru yang dirilis oleh Astra Agro , harapannya perusahaan dan petani mampu memperoleh produksi yang optimal, selamat dan sukses untuk Astra Agro,” jelas Ebi.