Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Tinggi Garuda Indonesia (GIAA) Cetak Laba Bersih 2024

Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan kinerja keuangan dan fundamental berbalik positif
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di apron Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7/2023). - Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di apron Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7/2023). - Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan kinerja keuangan dan fundamental berbalik positif pada 2024. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan pihaknya menargetkan kerugian yang diderita GIAA dapat berbalik positif pada tahun ini. Perbaikan pada sisi laba bersih, lanjutnya, akan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan double digit. 

“[Target berbalik laba] tahun ini, kalau kita bisa melakukan evaluasi pencatatan akuntansi bukan hanya equity tapi juga profitabilitas terdampak. Pertumbuhan double digit lah,” kata Irfan kepada wartawan, Minggu (12/5/2024). 

Guna dapat mencapai target tersebut, Irfan menyebut GIAA menyiapkan capex yang tidak terlalu banyak. Namun dia enggan merincikan. 

Sementara itu, anggaran opex juga akan digunakan untuk rencana penambahan 8 armada pesawat baru sepanjang 2024. 

“Untuk capex kita ga banyak. Rencananya tambah maskapai 8, masuk ke opex karena sewa,” kata dia. 

Seperti yang diketahui GIAA mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang kuartal I/2024. GIAA mencatatkan pendapatan sebesar US$711,98 juta. Pendapatan tersebut naik 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$602,99 juta. 

Kondisi tersebut membuat rugi GIAA susut sebesar 21,10% menjadi US$87,03 juta. Padahal pada kuartal I/2023 lalu, GIAA mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$110,04 juta.

Sebelumnya, grup maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mencatat telah mengangkut sebanyak 5,42 juta penumpang sepanjang kuartal I/2024.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, jumlah tersebut naik sekitar 19% dibandingkan periode kuartal I/2023 lalu. 

Secara terperinci, sebanyak 2,42 juta penumpang diantaranya diangkut oleh Garuda Indonesia. Sementara itu, 3 juta penumpang diangkut oleh entitas anak GIAA, yakni PT Citilink Indonesia.

Irfan melanjutkan, trafik penumpang di periode tersebut juga mencatatkan peningkatan signifikan Dia mengatakan, trafik penumpang rute penerbangan internasional tercatat tumbuh sebesar 47,59% dibandingkan pada kuartal I/2023, menjadi 536.441 penumpang.

“Pertumbuhan signifikan penumpang rute internasional tersebut menjadi outlook menjanjikan dan menandakan momentum pemulihan bagi trafik penerbangan internasional kami tahun ini. Hal ini akan terus kami optimalkan dengan berbagai upaya peningkatan frekuensi penerbangan secara terukur selaras dengan peningkatan demand pasar,”kata Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (1/5/2024).

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper