Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Wijaya Karya (WIKA) Bukukan Rugi Rp1,13 Triliun Kuartal I/2024

Emiten BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan kerugian sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I/2024.
Emiten BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan kerugian sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I/2024.  Bisnis/Abdurachman
Emiten BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan kerugian sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I/2024.  Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membukukan kerugian sebesar Rp1,13 triliun pada kuartal I/2024. 

Berdasarkan laporan keuangan WIKA, rugi tersebut mengalami pembengkakan hingga 117,31% dibandingkan rugi periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp521,25 miliar. 

Pendapatan bersih Wijaya Karya sepanjang periode Januari – Maret 2024 juga tercatat turun 18,75% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,53 triliun. 

Raihan tersebut ditopang segmen infrastruktur dan gedung yang meraih Rp1,53 triliun, segmen industri menyumbang Rp1,15 triliun, serta energi dan industrial plant mencapai Rp585,97 miliar. 

Seiring turunnya pedapatan, perseroan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp3,24 triliun atau mengalami penurunan 18,75% YoY. Setelah pendapatan dikurangi beban pokok, laba kotor WIKA tercatat turun 11,85% YoY menjadi Rp284,82 miliar.

Meski demikian, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp66,97 miliar. Jumlah ini turun dari laba usaha yang diraih pada tahun 2023 yakni sebesar Rp86,30 miliar. 

Emiten BUMN Karya ini juga menorehkan kenaikan beban dari pendanaan sebesar 24,77% YoY, atau dari posisi Rp570,44 miliar menuju level Rp711,77 miliar pada kuartal I/2024.

Alhasil, setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, WIKA mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,13 triliun.

Hingga kuartal I/2024, WIKA membukukan total aset sebesar Rp64,62 triliun atau turun 2,06% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas turun 0,3% YtD menjadi Rp56,24 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp8,37 triliun atau terkoreksi 12,46% YtD.

Adapun arus kas setara kas pada akhir periode Maret 2024 mencapai Rp1,95 triliun atau terkoreksi sebesar 12,27% YoY dari posisi sebelumnya Rp2,22 triliun.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menyetujui penambahan penyertaan modal negara (PMN) ke PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) senilai Rp6 triliun.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.15/2024 tentang penambahan PMN Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Wijaya Karya.

"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar paling banyak Rp6 triliun," tulis PP No.15/2024 yang telah disetujui Jokowi, dikutip Selasa (16/4/2024).

Adapun, penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2024.

Sementara itu, besarnya nilai penambahan penyertaan modal negara terhadap WIKA sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper