Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Jual Saham BBCA, BBRI, TLKM saat IHSG Ambrol

Sejumlah saham seperti BBCA, BBRI dan TLKM terpantau dijual asing saat IHSG ambles pada Selasa (16/4/2024).
Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing terpantau menjual sejumlah saham seperti BBCA, BBRI dan TLKM saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles pada perdagangan kemarin, Selasa (16/4/2024). 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi jual neto (net sell) investor asing sebesar Rp2,48 triliun di seluruh pasar. Aksi jual investor asing itu sejalan dengan pelemahan IHSG dan sejumlah Bursa Asia akibat tekanan sentimen global. 

Adapun, IHSG terpantau merosot 1,68% atau 122,07 poin menjadi 7.164,80 pada akhir perdagangan kemarin. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.066-7.285.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG disebabkan oleh beberapa hal saat libur Lebaran berlangsung, seperti tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih berada di angka 3,5% year-on-year (YoY) pada Maret 2024. 

Sehingga hal tersebut menyebabkan kekhawatiran The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga. Pasar memproyeksikan potensi pemangkasan suku bunga The Fed menurun hanya menjadi dua kali, atau di bawah ekspektasi pasar sebelumnya pada tahun ini.

Selain itu, lanjutnya, faktor penyebab IHSG ambrol yaitu meningkatnya yield US Treasury yield 10 tahun ke level 4,6%, serta meningkatnya indeks dolar AS sehingga menekan rupiah ke area Rp16.000 per dolar AS.

"Memanasnya kembali geopolitik di Timur Tengah juga berimbas ke pergerakan harga komoditas dunia yang menguat. Kami perkirakan, dalam jangka pendek IHSG berpeluang menguat dengan support 7.135 dan resistan 7.187," ujar Herditya kepada Bisnis, dikutip Rabu (17/4/2024).

Mengacu data RTI Business, saham yang paling banyak dilego investor asing pada Selasa (16/4) yakni BBCA dan BBRI dengan nilai masing-masing Rp954,4 miliar dan Rp664,4 miliar. Saham BBCA turun 3,56% ke Rp9.475, sedangkam saham BBRI turun 5,31% ke Rp5.350. 

Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga dijual oleh asing senilai Rp558,3 miliar, disusul PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar Rp205,8 miliar. Saham TLKM terkoreksi 6,12% ke Rp3.220, sedangkan saham ASII juga turun 3,32% ke Rp5.100.

Berikutnya, saham Bank Mandiri (BMRI) juga dijual asing senilai Rp107,3 miliar, diikuti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) milik Grup Salim sebesar Rp94,6 miliar.

Berturut-turut, saham paling banyak dilego asing saat IHSG ambrol kemarin yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) senilai Rp65,8 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) senilai Rp36,5 miliar, dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) sebesar Rp36,4 miliar.

10 Saham Paling Banyak Dilego Asing pada Selasa (16/4/2024):

  1. BBCA (net foreign sell: Rp954,4 miliar)
  2. BBRI (net foreign sell: Rp664,4 miliar)
  3. TLKM (net foreign sell: Rp558,3 miliar)
  4. ASII (net foreign sell: Rp205,8 miliar)
  5. BMRI (net foreign sell: Rp107,3 miliar)
  6. INDF (net foreign sell: Rp94,6 miliar)
  7. ADRO (net foreign sell: Rp65,8 miliar)
  8. AMMN (net foreign sell: Rp36,5 miliar)
  9. MEDC (net foreign sell: Rp36,4 miliar)
  10. TOWR (net foreign sell: Rp30,6 miliar)

________ 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper