Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Haryanto Tjiptodihardjo di Balik Gencarnya Akuisisi dan Ekspansi Impack Pratama (IMPC)

PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) gencar melakukan ekspansi hingga bisnisnya tumbuh pasti, berkat tangan dingin Haryanto Tjiptodihardjo.
Twinlite. PT Impack Pratama Industri Tbk memiliki varian produk lembaran atap Polycarbonate, Vynil, uPVC, Serat (Fiber) dan  Fiber Reinforced Polyester (FRP). - Impack Pratama Industri
Twinlite. PT Impack Pratama Industri Tbk memiliki varian produk lembaran atap Polycarbonate, Vynil, uPVC, Serat (Fiber) dan Fiber Reinforced Polyester (FRP). - Impack Pratama Industri

Bisnis.com, JAKARTA — Kemasan Impraboard, pipa, sampai atap berbahan dasar plastik yang sering dijumpai pada stasiun kereta api hingga bandara, di antaranya merupakan produk-produk PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC). Orang terkaya ke-40 di Indonesia, Haryanto Tjiptodihardjo ada di balik majunya perusahaan tersebut.

Dilansir dari laman perusahaan, IMPC merupakan produsen bahan bangunan plastik yang memproduksi atap, lantai, cladding dan plafon, sealant dan adhesive, pipa, dan kemasan dengan bahan polikarbonat, fiber, dan PVC serta uPVC.

IMPC didirikan pada 1981 Handojo, yang merupakan ayah Haryanto, dan melahirkan produk pertamanya dengan merek Impraboard satu tahun kemudian, yang setelahnya bergerak di bawah PT Kreasi Dasatama.

Impraboard merupakan polypropylene twinwall sheet atau lembaran plastik bergelombang yang hingga saat ini banyak digunakan masyarakat sebagai kemasan, bahan membuat maket, hingga untuk keperluan kreasi seni.

Empat tahun setelahnya atau pada 1986, Haryanto bergabung dengan IMPC setelah mendapatkan gelar Master of Business Administration di Woodbury University Amerika Serikat.

Kehadiran Haryanto dalam manajemen menjadi titik berkembangnya IMPC secara signifikan selama empat dekade, melalui akuisisi berbagai perusahaan dan ekspansi produk.

IMPC pertama kali mengakuisisi seluruh saham distributor lembaran plastik terbesar di Australia dan Selandia Baru dengan nama PT Mulford Indonesia pada 1990.

Dalam perkembangan produk, perusahaan berekspansi untuk pertama kalinya pada 1992 dengan mengenalkan produk atap polikarbonat merek SolarTuff, atap vinil merek LaserCool pada 1996, dan atap polikarbonat merek TwinLite pada 1997.

Pada 1995, IMPC mengakuisisi divisi bisnis perusahaan manufaktur lembaran plastik di Australia, Marley Plastic, dan kemudian merubah namanya menjadi Laserlite Pty. Ltd.

Tiga tahun berikutnya, perusahaan mengakuisisi seluruh saham PT Unipack Plasindo Corp pada 1998, salah satu produsen biji plastik dan kemasan PVC terbesar.

IMPC kembali mengakuisisi penuh produsen besar fiber reinforced plastic (FRP) dan ventilasi atap di Australia, Alsynite Roofing Pty.Ltd, pada 1991.

Di tahun yang sama, IMPC melakukan divestasi atau penarikan dana maupun aset investasi terhadap Laserlite Pty. Ltd. kepada perusahaan polimer, Bayer MaterialScience.

Pada 2009, SolarTuff mengenalkan lembaran embossed polikarbonat pertama di Indonesia dan mulai memproduksi profil polikarbonat, sehingga menaikkan kapasitas terpasang menjadi 16.800 ton metrik per tahun.

IMPC yang semakin bertumbuh membuatnya turut mengembangkan lingkungan kerja melalui pembangunan Altira Business Park seluas 26.000 m2 pada 2012, yang di dalamnya terdapat office tower dengan 32 lantai.

Area bisnis tersebut hingga saat ini ditempati oleh lima dari 16 anak usaha IMPC, di antaranya PT Kreasi Dasatama, PT Mulford Indonesia, PT Sinar Grahamas Lestari, PT Alderon Pratama Indonesia, dan PT Sirkular Karya Indonesia.

Satu tahun berikutnya pada 2013, perusahaan memperluas pasarnya ke Vietnam dengan mendirikan anak usaha bernama Impack Vietnam Co. Ltd. yang memproduksi lembaran polycarbonate twinwall.

Pada 2014, IMPC memproduksi aluminium composite panel pertama di Indonesia yang memiliki keunggulan fitur, yaitu tahan terhadap api, dengan merek Alcotuff dan Alcolite.

Pada tahun yang sama, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode IMPC.

Selain itu, IMPC membeli perusahaan LaserLite di Australia dan Selandia Baru serta divisi polikarbonat dari Bayer MaterialScience Pty. Ltd.

Pada 2015, perusahaan memperkenalkan produk perekat untuk menutupi celah maupun menyambung material yang sering digunakan pada konstruksi bangunan, yaitu sealant hybrid.

Di tahun itu juga, IMPC mengakuisisi perusahaan distribusi atap uPVC double walls, PT Alderon Pratama Indonesia, untuk memperluas bisnis bahan bangunan.

Pada 2016, perusahaan menerbitkan obligasi rupiah untuk pertama kalinya sebesar Rp500 miliar dengan rating A-. IMPC juga meluncurkan Alderon RS atau atap uPVC yang memiliki ketahanan panjang, tetapi dengan harga terjangkau.

Setelah sukses dengan produk perekatnya, pada 2017 IMPC mengakuisisi bisnis dan aset perusahaan sealant dan adhesive Malaysia, OCI Holdings Sdn. Bhd.

IMPC juga mengakuisisi bisnis dan aset perusahaan FRP serta polikarbonat di Selandia Baru, Alsynite NZ Limited. Adapun, OCI dan Alsynite bergerak di bawah PT Impack International Pte. Ltd.

Pada 2017 juga IMPC berkontribusi untuk produktivitas petani melalui pembangunan instalasi solar dryer dome yang diinisiasi dinas perkebunan Lampung, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Banten, Sulawesi Tengah, dan Bali.

Melalui teknologi pengeringan tersebut, petani dapat mempersingkat waktu pengeringan, menekan kerugian produk pangan akibat terkena air hingga 50%, dan mempertahankan 80%—95% nutrisi.

Setelahnya pada 2018, IMPC mengakuisi bisnis dan aset perusahaan perdagangan barang interior serta arsitektural PT Matrikstama Andalan Mitra.

Perusahaan juga mengakuisisi bisnis dan aset perusahaan bidang manufaktur serta perdagangan bahan bangunan plastik di Malaysia pada 2019, Megaplas Corporation Sdn. Bhd. dan Vermax Corporation Sdn. Bhd.

Pada 2020, anak usaha IMPC di Australia yaitu Impack One Pty. Ltd., melakukan pembelian aset pada produsen dan distributor produk atap FRP serta polikarbonat di Australia, Galaxy Rooflite Pty. Ltd.

Impack One Pty. Ltd. juga memperluas kepemilikan usahanya pada 2021 dengan mengakuisisi aset dan bisnis produsen atap FRP serta distributor atap PC yang berlokasi di Perth, Australia, FGW Corporation Pty. Ltd..

Pada 2022, IMPC memperkenalkan produk plafon uPVC dengan merek Alderon dan Adaron, kemudian meluncurkan produk atap dengan merek Ecolite yang terbuat dari sampah botol PET sekali pakai dan atap PC merek Twinlite Duo, terbuat dari 100% scrap polycarbonate.

IMPC terus melakukan ekspansi produk hingga 2023 dengan memperkenalkan berbagai produk baru di antaranya Alderon Papan Proyek Daur Ulang (PPDU), Chicken Floor uPVC Alderon, Alderon ECO, Alderon Black Edition, SolarTuff Trimdeck 1000, dan Alderon TE serta Alderon TC.

Produk-produk IMPC, sampai saat ini telah berkontribusi pada pembangunan infrastruktur Indonesia, yakni jalan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta, stasiun kereta api, dan bandara.

Selain itu, produk atap hingga lantainya telah terpasang pada bangunan komersial dan industri, di antaranya Cilandak Town Square, JungleLand, The Breeze, Sampoerna Sport Club, Showroom Mercy, South Quarter, hingga Sahid Sudirman Centre.

Di bawah kepemimpinan Haryanto sebagai Direktur Utama, IMPC dapat berkontribusi bagi industri manufaktur Tanah Air hingga memperoleh 22 penghargaan sejak 2017, seperti Best Stock Award Kategori Sektor Perindustrian Mid Cap, Top 50 Mid Capitalization Public Listed Company, dan Asia Sustainability Reporting Awards oleh CSR Works.

Melalui perusahaan yang dipercayakan sang ayah, Haryanto masuk ke dalam jajaran 50 orang terkaya Indonesia. Berdasarkan data Forbes per 2023, Haryanto menempati peringkat ke-40 dengan total kekayaan US$1,3 miliar atau berkisar Rp20,07 triliun. (Chatarina Ivanka)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper