Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Laba Indofood (INDF) Masih di Bawah Ekspektasi, Apa Penyebabnya?

Kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) masih di bawah ekspektasi konsesus analis kendati mampu mencetak laba bersih Rp8,14 triliun pada 2023.
Kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) masih di bawah ekspektasi konsesus analis kendati mencetak laba bersih Rp8,14 triliun pada 2023. /indofood.com
Kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) masih di bawah ekspektasi konsesus analis kendati mencetak laba bersih Rp8,14 triliun pada 2023. /indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencetak laba bersih Rp8,14 triliun pada 2023, naik 28,12% secara tahunan. Meski bertumbuh, capaian ini masih berada di bawah ekspektasi konsensus analis.

Lead Investment Analyst Stockbit Edi Chandren mengatakan bahwa pada kuartal IV/2023, laba bersih INDF tercatat mencapai Rp1,06 triliun. Jumlah ini terkoreksi 30% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ) dan melemah 38% secara tahunan (YoY).

Adapun perolehan ini ditekan oleh pencatatan kerugian nilai investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp2,43 triliun. Hasil ini utamanya disebabkan oleh penurunan nilai wajar Dufil Prima Foods Plc. (DPFP), entitas asosiasi yang beroperasi di Nigeria, senilai Rp1,81 triliun.

“Kami menduga bahwa penurunan nilai wajar DPFP terkait dengan krisis nilai tukar naira Nigeria yang anjlok 50% terhadap rupiah selama 2023,” ujar Edi Chandren dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (26/3/2024).

Lemahnya laba bersih INDF pada kuartal IV/2023 akhirnya membuat laba bersih kumulatif mencapai Rp8,14 triliun. Capaian ini di bawah ekspektasi karena hanya setara dengan 88% estimasi Stockbit dan 89% estimasi konsensus.

Kendati demikian, kinerja operasional perseroan masih cukup naik. Laba usaha sepanjang tahun lalu mencapai Rp19,7 triliun atau meningkat 5% YoY. Perolehan tersebut juga mencerminkan 104% dari estimasi dari Stockbit dan 102% estimasi konsensus.

Berdasarkan segmennya, Bogasari menjadi penopang pertumbuhan laba usaha INDF lewat pertumbuhan 11% QoQ dan 24% YoY. Selain itu, segmen terbesar yakni consumer branded products (ICBP) meraih kenaikan laba usaha sebesar 5% secara YoY dan QoQ.

“Selama 2023, ICBP tetap menjadi penopang utama kinerja perseroan dengan pertumbuhan laba usaha sebesar 19% YoY, relatif sesuai dengan estimasi kami. Kontribusi laba usaha ICBP bagi INDF mencapai 75,2% selama 2023,” kata Edi.

Di sisi lain, Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, menilai perseroan kembali menunjukkan ketangguhannya dengan meraih kinerja keuangan secara solid pada 2023, meski dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.

“Memasuki tahun 2024 ini, kami tetap optimis namun senantiasa berhati-hati dalam menghadapi kondisi ketidakpastian global dan terus berupaya untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” tutur Anthoni.

Dari sisi neraca, INDF membukukan total aset senilai Rp186,58 triliun atau tumbuh 3,41% YoY. Adapun liabilitas perseroan menurun 0,79% secara tahunan menjadi Rp86,12 triliun, sementara ekuitas tercatat sebesar Rp100,46 triliun atau meningkat 7,31% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas INDF pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp28,57 triliun, meningkat 10,14% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp25,94 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper