Bisnis.com, JAKARTA - Visi dan misi calon Presiden serta calon wakil Presiden akan memberikan pengaruh ke saham-saham yang berada di IHSG.
Gelaran Pemilu tinggal sedikit lagi mendekati hari pencoblosan, tepatnya pada 14 Februari 2024. Sejalan dengan hal tersebut, sejumlah analis telah memprediksi arah pasar saham ke depan jika salah satu paslon terpilih.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, ketiga paslon baik Anies, Prabowo, atau Ganjar tidak memiliki peran khusus terhadap IHSG. Namun, dia menyoroti sosok Anies Baswedan yang diprediksi akan menimbulkan ketidakpastian bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Ketiga paslon tidak memiliki peran khusus terhadap IHSG, malah kalau misalnya Anies yang menang, akan muncul ketidakpastian pada beberapa proyek pemerintah seperti IKN," ujar William kepada Bisnis dikutip Rabu, (31/1/2024).
Sebagaimana diketahui, pembangunan IKN bukan menjadi prioritas bagi pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tersebut. Sebab, paslon nomor urut 1 itu kerap mengatakan akan berfokus kepada pemerataan pembangunan.
Di sisi lain, paslon ini memastikan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, salah satunya dengan pelibatan masyarakat desa dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Juga
"Tapi kalau Anies yang menang, maka perkiraan sektor yang terpengaruh adalah kesehatan, infrastruktur telekomunikasi, dan jasa," kata dia.
Kendati demikian, menurut William secara keseluruhan siapapun pemenang Pilpres nantinya, saham-saham yang dapat diperhatikan yaitu TLKM, ISAT, SMRA, BSDE, CTRA, AKRA, PTBA, ADRO, PMMP, JSMR, ULTJ, CMRY, HOKI, dan AISA.
"Untuk penggerak IHSG terlepas siapapun pemenangnya, bisa perhatikan saham-saham perbankan seperti BBNI BBRI dan BBCA, tren menguat yang terjadi sekarang ini diperkirakan akan berlanjut," pungkas William.
Di lain sisi, Financial Educator Manager Sucor Sekuritas, Hendry Wijaya mengatakan, dalam gelaran Pemilu, siapapun paslon yang menang nantinya tetap akan berdampak terhadap kinerja IHSG, sebab ada saham-saham terkait di milik tokoh pendukung masing-masing paslon.
“Kalau liat track record data setiap Pemilu di sebelum-sebelumnya, itu sebenarnya siapapun yang menang, akan ada saham yang related ke dia. Jadi, baik paslon 01, 02, 03 itu ada saham-saham yang terkait,” ujar Hendry di Jakarta, dikutip Rabu, (31/1/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, sejatinya para pelaku pasar menginginkan Pemilu dilakukan satu putaran, karena IHSG akan merespons dengan kenaikan signifikan. Sebab, jika Pemilu berlangsung dua putaran, maka pasar akan mengalami pelambatan.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
