Bisnis.com, JAKARTA – Unit usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Vidio berhasil mengalahkan platform over the top (OTT) global terkemuka seperti Netflix dan Disney+Hotstar dalam persaingan merebut konsumen di pasar Indonesia. Tren positif ini diramal berlanjut pada 2024.
Berdasarkan laporan akhir tahun Media Partners Asia (MPA) Asia Pacific Video & Broadband Industry 2024, penyedia layanan streaming video buatan Indonesia itu menembus angka 4 juta orang.
Disusul penyedia layanan streaming video asal Hong Kong, Viu dan Disney+ Hotstar dengan jumlah pelanggan mendekati 4 juta; dan Netflix di urutan ke empat dengan jumlah pelanggan sekitar 2 juta orang.
“Keberhasilan Vidio mengalahkan dominasi OTT global dan regional dengan subscriber terbanyak di Indonesia, merupakan bukti Indonesia mampu bersaing dengan pemain kelas dunia,” kata CEO Vidio Sutanto Hartono dalam siaran pers, Kamis (21/12/2023).
Daya saing Vidio di Indonesia ditunjang oleh konten-konten olahraga seperti Premier League, NBA, UEFA Champions League, Serie A, La Liga, Olimpiade, FIFA World Cup Qatar 2022, dan FIFA U-17 World Cup.
Selain itu, pelanggan juga dikatrol oleh konten lain mulai dari serial original dalam negeri, drama Korea, film dan serial Hollywood, tontonan anak-anak, sampai dengan anime.
Baca Juga
Menurutnya, potensi berkembangnya bisnis OTT di Indonesia hingga Asia Tenggara cukup besar memperhitungkan target populasi RI sebanyak 270 juta dan kawasan Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 690 juta orang.
Berdasarkan laporan Media Partners Asia, total pelanggan berbayar platform OTT di Indonesia pada kuartal III/2023 sebanyak 21 juta orang, dan di Asia Tenggara 48 juta orang.
Dengan penetrasi OTT berbayar kurang dari 10% total populasi, peluang industri OTT untuk bertumbuh dinilai cukup signifikan. Termasuk jika melihat basis pelanggan yang sangat masif platform lokal seperti Vidio.
CEO Media Partners Asia Vivek Couto menjelaskan pencapaian Vidio dari sisi pelanggan sejalan dengan pemulihan permintaan setelah mengalami pelemahan pada kuartal II/2023. Khususnya, terhadap konten olahraga dan lokal.
Pada 2024, Couto memperkirakan penambahan pelanggan anyar di kisaran 1,3 – 1,4 juta orang di Indonesia pada 2024.
