Bisnis.com, JAKARTA — Sukuk Tabungan seri ST011 laris manis diborong oleh investor. Terbukti, sehari jelang penutupan penawaran pada Rabu, (6/12/2023) besok, kedua seri ST011 telah terjual sebesar Rp18,98 triliun.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu pun gencar menambah kuota ST011 seiring dengan melonjaknya permintaan investor. Kuota awal yang ditawarkan sebesar Rp8 triliun pada hari pertama penawaran 6 November 2023, namun kini kuotanya terus ditambah dan mencapai Rp19,5 triliun dari kedua seri.
Berdasarkan data mitra distribusi Investree per Selasa, (5/12/2023) pukul 11.05 WIB, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp13,48 triliun. Artinya, penjualan ST011-T2 telah mencapai 96,31% dari target sebesar Rp14 triliun.
Kemudian, Sukuk Tabungan ST011-T4 telah ludes terjual sebanyak Rp5,50 triliun atau 100% dari target. Alhasil, penjualan kedua seri ST011 tercatat sebesar Rp18,98 triliun.
Sebagaimana diketahui, terdapat dua tenor untuk Sukuk Tabungan, yaitu seri ST011-T2 bertenor 2 tahun memiliki imbal hasil sebesar 6,3% (floating with floor) per tahun, dan ST011-T4 tenor 4 tahun dengan imbal hasil sebesar 6,5% (floating with floor) per tahun.
ST011 ditawarkan dengan kupon floating with floor, artinya imbal hasil dapat bertambah sesuai dengan perubahan pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR), namun tidak akan lebih rendah dari saat pertama kali terbit.
Baca Juga
Adapun, ST011 merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terakhir yang ditawarkan DJPPR Kemenkeu. Masa penawaran ST011 dimulai pada 6 November 2023, dan akan berakhir besok pada 6 Desember 2023.
Bank Indonesia (BI) pada RDG BI Kamis, (23/11/2023) masih menahan suku bunga acuan ke level 6%. Di lain sisi, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% dan masih menunjukkan sikap hati-hati untuk menaikkan suku bunga.
DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya mengatakan ST011 adalah instrumen yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, namun terdapat fasilitas early redemption, yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok ST011 oleh pemerintah sebelum jatuh tempo.
"Melalui penerbitan Sukuk Tabungan seri ST011-T2 dan ST011-T4 [Green Sukuk], Pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi," tulis DJPPR Kemenkeu.