Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan RI menetapkan hasil penjualan SBN Ritel Syariah ST013 sebesar Rp20,4 triliun.
Perincian hasil penjualan SBN Ritel Syariah ST013 sebesar Rp20,4 triliun yang terdiri atas penjualan ST013T2 sebesar Rp15,56 triliun dan ST013T4 sebesar Rp4,84 triliun. Jumlah itu diperoleh dari pembelian ST013 oleh 70.467 investor.
SBN Ritel Syariah seri ST013T2 (tenor 2 tahun) menawarkan tingkat imbalan/kupon mengambang (floating with floor) sebesar 6,40% per tahun dan seri ST013T4 (tenor 4 tahun) sebesar 6,50% per tahun. Masa penawaran dilakukan sejak 8 November-4 Desember 2024.
SBN Ritel Syariah seri ST013T2 dan ST013T4 diterbitkan menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN 2024 sebagai underlying asset.
Mengutip pengumuman DJPPR, rata-rata pemesanan per investor pada ST013 yaitu sebesar Rp268,31 juta untuk ST013T2 dan Rp286,69 juta untuk ST013T4.
Berdasarkan profesi, jumlah investor ST013T2 dan ST013T4 didominasi oleh pegawai swasta masing-masing sebesar 19.852 (34,23%) dan 6.240 (36,95%), sedangkan berdasarkan volume pemesanan untuk ST013T2 didominasi oleh Wiraswasta sebesar Rp4,94 triliun (31,73%) dan untuk ST013T4 didominasi oleh pegawai swasta sebesar Rp1,47 triliun (30,27%).
Baca Juga
Berdasarkan rentang nominal pemesanan, baik ST013T2 maupun ST013T4, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta-Rp100 juta yaitu sebanyak 44,02% untuk ST013T2 dan 42,57% untuk ST013T4, dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar yaitu sebanyak 42,35% untuk ST013T2 dan 51,88% untuk ST013T4.
Kemudian, berdasarkan generasi, baik ST013T2 maupun ST013T4 didominasi oleh investor Milenial sebanyak 40.288 investor dengan masing-masing sebanyak 30.993 (53,44%) untuk ST013T2 dan 9.295 (55,05%) untuk ST013T4.
Lalu, dari sisi volume pemesanan, baik ST013T2 maupun ST013T4 didominasi oleh Generasi X dengan volume pemesanan sebesar Rp6,10 triliun (39,18%) untuk ST013T2 dan Rp2,14 triliun (44,25%) untuk ST013T4.
Adapun untuk jumlah investor baru ST013T2 dan ST013T4 terhadap SBN ritel sebanyak 17.391 investor dengan total volume pemesanan Rp3,57 triliun.
Sementara itu apabila dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru ST013T2 dan ST013T4 adalah sebanyak 21.676 investor dengan total volume pemesanan Rp4,35 triliun.
Berdasarkan wilayah pemesanan, ST013 menjangkau 34 provinsi di wilayah Indonesia, baik ST013T2 maupun ST013T4, secara jumlah investor dan volume pemesanannya sama-sama didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan rincian jumlah investor ST013T2 sebanyak 35.918 orang (61,93%) dan volume pemesanan sebesar Rp7,83 triliun (50,29%), jumlah investor ST013T4 sebanyak 10.425 orang (61,74%) dan volume pemasanan sebesar Rp2,40 triliun (49,65%).
Apabila dibandingkan dengan ST011 yang diterbitkan pada periode yang sama 2023, hasil penjualan ST013 mengalami peningkatan baik dari sisi volume pemesanan maupun jumlah investor.
Seri ST011 dengan masa penawaran 6 November-6 Desember 2023 tercatat 68.284 investor dengan penjualan Rp20,03 triliun. Lalu seri ST013 dengan masa penawaran 8 November-4 Desember 2024 mencatat 70.467 investor dengan penjualan Rp20,4 triliun.
Sebagai infromasi, DJPPR Kemenkeu merilis 8 seri SBN ritel yang telah meluncur sepanjang tahun 2024 ini. SBN ritel pertama yang akan meluncur tahun ini yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI025 yang perdana ditawarkan pada 29 Januari 2024-22 Februari 2024.
Tak hanya itu, ada juga seri Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Adapun SBN Ritel jenis ORI, SR, SBR dan ST dapat dipesan di berbagai mitra distribusi (midis).
Berikut Daftar SBN Ritel sepanjang 2024:
1. ORI025: 29 Januari-22 Februari 2024
2. SR020: 4 Maret-27 Maret 2024
3. ST012: 26 April-29 Mei 2024
4. SBR013: 10 Juni-4 Juli 2024
5. SWR005: 26 April-17 Juli 2024
6. SR021: 23 Agustus-18 September 2024
7. ORI026: 30 September-24 Oktober 2024
8. ST013: 8 November-4 Desember 2024