Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Kebut Penjualan ST011, Prospek Pasar SBN 2024 Cerah

Fintech tengah berlomba untuk mendorong penjualan Sukuk Tabungan ST011 hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023.
Fintech tengah berlomba untuk mendorong penjualan Sukuk Tabungan ST011 hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023. Dok. Freepik
Fintech tengah berlomba untuk mendorong penjualan Sukuk Tabungan ST011 hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending tengah berlomba untuk mendorong penjualan Sukuk Tabungan ST011 hingga akhir masa penawaran pada 6 Desember 2023. Prospek pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada 2024 pun diprediksi cerah.

Country Head PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) Arthur Adisusanto mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap obligasi pemerintah cukup tinggi. Namun pihaknya belum dapat membeberkan secara rinci berapa angka penjualan ST011.

"Sebagai informasi, ST011 tenor dua tahun lebih banyak diminati oleh para investor di Modalku dengan persentase sebesar 57%, sedangkan tenor empat tahun memiliki persentase sebesar 43%," ujar Arthur kepada Bisnis, pada Rabu, (22/11/2023).

Salah satu upaya Modalku mendorong penjualan ST011 yaitu dengan aktif menginformasikan kepada publik melalui berbagai kanal dan media sosial Modalku.

Lebih lanjut dia mengatakan, prospek SBN ritel masih akan positif di tahun 2024. Hal ini dikarenakan permintaan masyarakat terhadap obligasi pemerintah sudah mulai membaik. 

"Selain itu, hal ini juga didukung oleh Federal Reserve atau The Fed yang diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi," ujar Arthur.

Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed masih menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% dan masih menunjukkan sikap hati-hati untuk menaikkan suku bunga. Di lain sisi, Bank Indonesia (BI) pada RDG BI Oktober 2023 lalu menaikkan suku bunga acuan (BI7DRR) ke level 6%.

Setali tiga uang, PR & Corporate Communication Lead Bibit, William mengatakan prospek SBN ritel pada 2024 masih cerah. Pasalnya, SBN merupakan instrumen investasi yang 100% dijamin oleh negara serta memberikan kesempatan masyarakat atau investor untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.

"Kami meyakini bahwa prospek SBN ritel masih akan sangat cerah, baik dari segi antusiasme masyarakat, jumlah yang terjual, maupun pertumbuhan investor SBN yang baru," ujar William kepada Bisnis.

Sepanjang tahun 2023, Bibit tercatat sebagai mitra distribusi SBN ritel kategori fintech dengan penjualan terbanyak untuk beberapa seri SBN, di antaranya yakni ORI024, SR019, ST010, dan SBR012. Bibit pun terus mendorong penjualan ST011.

"Sejak hari pertama masa penawaran, penjualan ST011 di Bibit selalu menggembirakan, sesuai target, dan mencerminkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat selaku investor," pungkas William.

Adapun, DJPPR Kementerian Keuangan menambah lagi kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp14 triliun, dari sebelumnya Rp13 triliun. ST011 diluncurkan dalam dua seri yakni ST011-T2 tenor dua tahun dengan kupon 6,30% dan ST011-T4 tenor empat tahun dengan kupon 6,50%.  

Mengacu data salah satu mitra distribusi per Rabu, (22/11/2023) pukul 18.08 WIB, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp8,42 triliun atau 88,67% dari target. Karena tingginya minat investor, target pemesanan ST011-T2 dinaikkan menjadi Rp9,5 triliun dari sebelumnya Rp8,5 triliun.  

Selanjutnya, Sukuk Tabungan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp3,90 triliun atau 86,82% dari target. Kuota ST011-T4 masih tetap di angka Rp4,5 triliun. Alhasil, penjualan kedua seri ST011 tembus Rp12,33 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper